Dua korban KM Titian Muhibah diselamatkan nelayan
12 Juni 2015 23:36 WIB
ilustrasi Pencarian Korban Kapal Tenggelam Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban kapal nelayan Kapal Motor Harmonis yang tenggelam di Selat Madura, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (25/2). Pencarian korban kapal tenggelam tersebut dilakukan dari titik terakhir kapal tenggelam dengan menyisir sekitar 15-25 mil laut. (ANTARA FOTO/Seno)
Mamuju (ANTARA News) - Sebanyak dua korban yang menjadi penumpang KM Titian Muhibah, kapal kayu yang tenggelam (9/6) di perairan Selat Makassar, setelah terombang-ambing di lautan lepas selama tiga hari akhirnya bisa diselamatkan nelayan Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
"Saat kami sedang mencari ikan di laut lepas, kami melihat tangan melambai-lambai meminta pertolongan. Saat itupun kami mendekati korban ini," kata Hasman nelayan asal Bamballamotu di Mamuju Utara, Jumat.
KM Titian Muhibah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Laut, Bontang, Kaltim, pada Senin (8/6) pukul 13.30 Wita menuju Mamuju, Sulawesi Barat, dan sedianya tiba Selasa (9/6) siang.
Kedua korban yang berhasil dievakuasi masing-masing. Sufri (40 th) warga Tansi, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah dan Sainul (50 th) warga Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Matra Ir Ardillah langsung mengevakuasi keduanya untuk segera diberi pertolongan karena kondisi kedua korban masih sangat lemas.
"Untuk bisa bertahan saya dengan Sainul harus berpegang pada kayu dan jerigen. Selama tiga hari terombang-ambing di lautan kami terkadang meneguk air laut," kata Sufri salah seorang korban selamat.
Sufri menambahkan, selain memuat ratusan orang kapal juga memuat 12 unit kendaraan roda dua, dan beberapa mesin diesel dalam kapal, sekitar jam 1 malam kapal tiba - tiba saja tenggelam," terang Sufri mengenang kejadian nahas tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 65 orang korban kapal kayu Titian Muhibah tiba di pelabuhan Semayang Balikpapan pada Kamis siang dengan selamat.
Para korban tersebut diangkut dengan menggunakan kapal milik Basarnas. Sebanyak 14 unit ambulans disiagakan untuk mengangkut korban yang membutuhkan penanganan khusus. Korban yang ditemukan ini diselamatkan oleh kapal USS Rush More yang mengevakuasi korban kapan nahas tersebut.
"Saat kami sedang mencari ikan di laut lepas, kami melihat tangan melambai-lambai meminta pertolongan. Saat itupun kami mendekati korban ini," kata Hasman nelayan asal Bamballamotu di Mamuju Utara, Jumat.
KM Titian Muhibah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Laut, Bontang, Kaltim, pada Senin (8/6) pukul 13.30 Wita menuju Mamuju, Sulawesi Barat, dan sedianya tiba Selasa (9/6) siang.
Kedua korban yang berhasil dievakuasi masing-masing. Sufri (40 th) warga Tansi, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah dan Sainul (50 th) warga Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Matra Ir Ardillah langsung mengevakuasi keduanya untuk segera diberi pertolongan karena kondisi kedua korban masih sangat lemas.
"Untuk bisa bertahan saya dengan Sainul harus berpegang pada kayu dan jerigen. Selama tiga hari terombang-ambing di lautan kami terkadang meneguk air laut," kata Sufri salah seorang korban selamat.
Sufri menambahkan, selain memuat ratusan orang kapal juga memuat 12 unit kendaraan roda dua, dan beberapa mesin diesel dalam kapal, sekitar jam 1 malam kapal tiba - tiba saja tenggelam," terang Sufri mengenang kejadian nahas tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 65 orang korban kapal kayu Titian Muhibah tiba di pelabuhan Semayang Balikpapan pada Kamis siang dengan selamat.
Para korban tersebut diangkut dengan menggunakan kapal milik Basarnas. Sebanyak 14 unit ambulans disiagakan untuk mengangkut korban yang membutuhkan penanganan khusus. Korban yang ditemukan ini diselamatkan oleh kapal USS Rush More yang mengevakuasi korban kapan nahas tersebut.
Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: