Menperin tinjau kesiapan pabrik baru Pupuk Kaltim
12 Juni 2015 21:33 WIB
Menperin Meninjau Pabrik Pupuk Kaltim V Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan sambutan didepan Direksi dan Karyawan PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Kaltim Methanol Industri di Bontang, Jumat, (12/6). (Kemenperin.go.id) ()
Bontang (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengunjungi PT Pupuk Kaltim di Bontang, Jumat, untuk meninjau kesiapan beroperasinya pabrik PKT-5 yang baru selesai pembangunannya.
Kedatangan Menperin dan rombongan di Bandara Badak LNG disambut Wali Kota Bontang Adi Darma dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Aas Asikin Idat.
Peninjauan lapangan ini terkait rencana peresmian pabrik pupuk urea dan amoniak tersebut yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Tahapan operasional pabrik baru Pupuk Kaltim 5 hampir siap, tinggal menunggu hasil tes lanjutan," kata Saleh Husin kepada wartawan di sela peninjauan.
Saleh Husin masih menunggu hasil dari "perfomance test" dan jika tidak ada gangguan selama proses tersebut, pabrik baru PKT-5 tersebut siap beroperasi.
Ia menambahkan hasil kunjungan dan peninjauan ini akan dilaporkan kepada Presiden dan selanjutnya tinggal menyesuaikan jadwal untuk acara peresmiannya.
Selain mengunjungi PT Pupuk Kaltim, Menperin Saleh Husin juga meninjau operasional PT Kaltim Methanol Industri (KMI) yang rencananya juga membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi hingga 660.000 metrik ton pertahun.
Menurut Saleh, saat ini tim penilai masih menganalisa kesediaan bahan baku gas alam untuk produksi methanol, apakah nantinya pabrik baru itu didirikan di Bontang atau di daerah lain.
"Tergantung apakah pasokan gas tersebut dari Badak Gas Field Center sebagai bahan baku yang dipasok oleh perusahaan production sharing Pertamina, yaitu Total Indonesie, Vico Indonesia dan Chevron. Nantinya PT Kaltim Methanol Industri mampu atau tidak, itu kita lihat," katanya.
Yang jelas, lanjut Menperin, ketersediaan pasokan gas sebagai bahan baku utama untuk produksi methanol menjadi perhatian utama dari pemerintah untuk menentukan lokasi pabrik baru.
Kedatangan Menperin dan rombongan di Bandara Badak LNG disambut Wali Kota Bontang Adi Darma dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Aas Asikin Idat.
Peninjauan lapangan ini terkait rencana peresmian pabrik pupuk urea dan amoniak tersebut yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Tahapan operasional pabrik baru Pupuk Kaltim 5 hampir siap, tinggal menunggu hasil tes lanjutan," kata Saleh Husin kepada wartawan di sela peninjauan.
Saleh Husin masih menunggu hasil dari "perfomance test" dan jika tidak ada gangguan selama proses tersebut, pabrik baru PKT-5 tersebut siap beroperasi.
Ia menambahkan hasil kunjungan dan peninjauan ini akan dilaporkan kepada Presiden dan selanjutnya tinggal menyesuaikan jadwal untuk acara peresmiannya.
Selain mengunjungi PT Pupuk Kaltim, Menperin Saleh Husin juga meninjau operasional PT Kaltim Methanol Industri (KMI) yang rencananya juga membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi hingga 660.000 metrik ton pertahun.
Menurut Saleh, saat ini tim penilai masih menganalisa kesediaan bahan baku gas alam untuk produksi methanol, apakah nantinya pabrik baru itu didirikan di Bontang atau di daerah lain.
"Tergantung apakah pasokan gas tersebut dari Badak Gas Field Center sebagai bahan baku yang dipasok oleh perusahaan production sharing Pertamina, yaitu Total Indonesie, Vico Indonesia dan Chevron. Nantinya PT Kaltim Methanol Industri mampu atau tidak, itu kita lihat," katanya.
Yang jelas, lanjut Menperin, ketersediaan pasokan gas sebagai bahan baku utama untuk produksi methanol menjadi perhatian utama dari pemerintah untuk menentukan lokasi pabrik baru.
Pewarta: Arumanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: