Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memperkirakan jumlah penumpang mudik Lebaran 2015 naik dua persen menjadi 779.194 penumpang dari 763.916 penumpang pada Lebaran 2014.

"Ada dua persen pertumbuhan karena kita meningkatkan frekuensi, kapal itu dibuat bolak-balik seperti setrikaan," kata Direktur Utama Pelni Sulistyo Wimbo Sardjito usai peluncuran rute Makassar-Labuan Bajo dengan jetliner di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat.

Wimbo mengatakan upaya memperbanyak frekuensi juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. Selain itu, pembelian tiket dibatasi sesuai dengan peraturan dari Kementerian Perhubungan, yakni maksimal 135 persen.

Ini dilakukan karena pada pada Lebaran 2014, penambahan jumlah penumpang melebih kapasitas kapal hingga 500 persen.

"Seperti kata Pak Menteri (Ignasius Jonan) target tahun ini bukan pendapatan, tapi pelayanan, karena kalau melebihi kapasitas itu membahayakan keselamatan," katanya.

Pada Lebaran 2015, Pelni juga tidak menambah jumlah kapal karena belum turunnya dana penyertaan modal negara (PMN) 2015 senilai Rp500 miliar serta lamanya proses pembelian kapal.

Wimbo merinci 26 kapal tersebut, di antaranya kapal tipe 2.000 sebanyak 12 kapal, tipe 1.000 sembilan kapal, tipe 500 sebanyak tiga kapal, dan tipe ropax dua kapal.

Dia menambahkan tipe 2.000 tersedia 2.000 tempat tidur, kapal tipe 1.000 tersedia 1.000 tempat tidur dan kapal tipe 500 tersedia 500 tempat tidur.

"Tahun ini kapasitas penumpang Pelni akan bertambah sekitar 5.000 bed atau tempat tidur seiring diberlakukannya single class," katanya.

Wimbo sejak Januari 2015, Pelni merombak kelas kabin atau kelas eksekutif menjadi kelas ekonomi.

Dalam satu kapal selain KM Kelud, Tidar dan Tatamailau telah dilakukan perombakan kelas kapal tipe 2.000 dapat menambah sekitar 350 tempat tidur, sedangkan kapal tipe 1.000 dapat menambah rata-rata 150 tempat tidur.

Selain mengangkut penumpang, kapal Pelni juga dapat mengangkut kontainer, alat berat, mobil, sepeda motor dan kargo umum.

"Kapal yang dapat mengangkut alat berat, mobil, sepeda motor dan kontainer secara bersamaan dalam satu armada, meliputi KM Dobonsolo, Ciremai dan KM Egon," katanya.

Wimbo mengatakan tiket bisa didapatkan pada mulai 2 Juni 2015, sementara masa angkutan lebaran dengan kapal laut PELNI berlangsung selama satu bulan sejak H-15 sampai H+15 atau tanggal 2 Juli sampai 2 Agustus 2015.

"Pembelian tiket dapat dilakukan di loket-loket di seluruh cabang Pelni dan agen perjalanan yang bekerja sama dengan PT Pelni," katanya.

Untuk mencegah penumpang membeli tiket dengan harga terdekat namun melakukan perjalanan terjauh, Pelni memberlakukan sistem penanda gelang sebagai tanda pelabuhan tujuan.

"Untuk menyiasati penyimpangan atau pencurian trayek Pelni memberlakukan gelang berwarna untuk menandai tujuan penumpang. Menjelang tiba di pelabuhan tujuan para ABK akan mengumumkan dan mengecek setiap dek untuk mengingatkan serta menurunkan penumpang sesuai tujuan," katanya.