London (ANTARA News) - Potensi pasar yang besar di kawasan Eropa Tengah dan Timur cukup menjanjikan para pelaku usaha kopi Indonesia diantaranya cita rasa kopi asal Semarang sangat dinikmati masyarakat di kawasan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Manajer Pemasaran PT. Taman Delta Indonesia, Moelyono Soesilo, yang bergerak di bidang ekspor kopi dari Semarang dalam dialog "Penetrasi Pasar Kopi Indonesia ke Kawasan Eropa Tengah dan Timur" di Semarang, demikian disampaikan Enjay Diana Kepala Seksi Ekubang I-1 Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri kepada Antara, Kamis.

Dialog diselenggarakan Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan PTP Nusantara IX, Jawa Tengah dihadiri pelaku bisnis di bidang kopi.

Menurut Moelyono Soesilo, ekspor kopi ke kawasan Eropa Tengah dan Timur berjalan cukup lama. Pada tahun 2013 mengekspor 40 peti kemas senilai 1,48 juta dolar AS dan tahun 2014 sebanyak 40 peti kemas senilai 1,62 juta dolar AS.

Sementara itu, hingga Mei 2015 mengekspor sebanyak 12 peti kemas senilai 520 ribu dolar AS,

"Ekspor kami antara lain ke Bulgaria, Rusia dan Georgia diperkirakan hingga akhir tahun 2015 nilai ekspor dapat mencapai 2 juta dolar AS, Potesi pasar besar, tapi terkadang kesulitan memenuhi permintaan mitra kami karena faktor ketersediaan kopi, ujar Moelyono Soesilo.

Selain kopi, Jawa Tengah menghasilkan produk-produk perkebunan lainnya yang dapat diekspor. Produk PTPN IX, seperti karet dan teh diekspor ke sejumlah negara, termasuk ke Ukraina dan Rusia.

"Kerja sama kami dengan Rusia dalam eskpor karet memuaskan. Diharapkan dukungan dan bantuan Kementerian Luar Negeri dalam meningkatkan kerja sama tersebut," ujar Redah Respaningsih dari Departemen Pemasaran PTPN IX.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Ekubang II Direktorat Eropa Tengah dan Timur, Robertus Irawan mengatakan, Kementerian Luar Negeri siap memfasilitasi para pelaku usaha mencari dan memanfaatkan peluang pasar di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

"Kami bersama perwakilan RI di kawasan siap membantu pelaku usaha Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor," demikian Robertus Irawan.