Pertunjukan budaya meriahkan pembukaan Festival Sriwijaya
11 Juni 2015 23:59 WIB
ilustrasi Pembukaan MTQ Internasional Sejumlah penari membawakan tarian pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Palembang Convention Center, Sumsel, Selasa (23/9) malam. Sebanyak 83 Peserta dari 40 negara turut serta pada helatan yang terdiri dari dua cabang lomba Tilawah dan Tahfidz itu. (ANTARA FOTO/Feny Selly) ()
Palembang (ANTARA News) - Pertunjukan budaya turut memeriahkan pembukaan Festival Sriwijaya ke-23 di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya di Karang Anyar Gandus Palembang, Kamis malam.
Festival Sriwijaya yang juga menampilkan parade lagu daerah, drama tentang kebangkitan Kerajaan Sriwijaya itu dibuka Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Acara yang disaksikan ribuan masyarakat tersebut juga dihadiri para bupati dan wali kota serta Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti.
Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel terus menyemarakan industri pariwisata sehingga dapat mendukung perkembangan ekonomi.
Dengan meningkatkan industri pariwisata diharapkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara akan semakin meningkat, kata dia.
Oleh karena itu kegiatan Festival Sriwijaya sekarang ini harus rutin digelar sehingga promosi wisata semakin lebih maju dan berkembang.
Menurut dia, sudah sepantasnya seluruh lapisan masyarakat menjadi pejuang dalam mendukung perkembangan pariwisata di daerah ini.
Sebagai ahli waris Kemaharajaan bila tidak menjadi yang terdepan maka malu dengan para pewaris terdahulu, ujar dia.
Sehubungan itu pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun provinsi ini supaya semakin maju.
Dirjen Pemasaran Pariwisata mengatakan, gubernur Sumsel memang sangat komitmen akan pariwisata, sehingga kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan para wisatawan.
Pihaknyta sangat mendukung Festival Sriwijaya ini karena dapat meningkatkan kualitas produk dan pesona dunia pariwisata, kata dia.
Apalagi Sumsel sekarang ini sudah cukup dikenal tidak hanya di penjuru Indonesia, tetapi juga di luar negeri dan dengan latar belakang Kerajaan Sriwijaya kaya akan meninggalan budaya.
Pembukaan Festival Sriwijaya juga dihadiri tamu dari luar negeri di antaranya Dubes Indonesia untuk Thailand Lutfi Rauf dan para bupati serta wali kota.
Festival Sriwijaya yang juga menampilkan parade lagu daerah, drama tentang kebangkitan Kerajaan Sriwijaya itu dibuka Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Acara yang disaksikan ribuan masyarakat tersebut juga dihadiri para bupati dan wali kota serta Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti.
Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel terus menyemarakan industri pariwisata sehingga dapat mendukung perkembangan ekonomi.
Dengan meningkatkan industri pariwisata diharapkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara akan semakin meningkat, kata dia.
Oleh karena itu kegiatan Festival Sriwijaya sekarang ini harus rutin digelar sehingga promosi wisata semakin lebih maju dan berkembang.
Menurut dia, sudah sepantasnya seluruh lapisan masyarakat menjadi pejuang dalam mendukung perkembangan pariwisata di daerah ini.
Sebagai ahli waris Kemaharajaan bila tidak menjadi yang terdepan maka malu dengan para pewaris terdahulu, ujar dia.
Sehubungan itu pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun provinsi ini supaya semakin maju.
Dirjen Pemasaran Pariwisata mengatakan, gubernur Sumsel memang sangat komitmen akan pariwisata, sehingga kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan para wisatawan.
Pihaknyta sangat mendukung Festival Sriwijaya ini karena dapat meningkatkan kualitas produk dan pesona dunia pariwisata, kata dia.
Apalagi Sumsel sekarang ini sudah cukup dikenal tidak hanya di penjuru Indonesia, tetapi juga di luar negeri dan dengan latar belakang Kerajaan Sriwijaya kaya akan meninggalan budaya.
Pembukaan Festival Sriwijaya juga dihadiri tamu dari luar negeri di antaranya Dubes Indonesia untuk Thailand Lutfi Rauf dan para bupati serta wali kota.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: