Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyambut baik masuknya arus investasi dari negara Tiongkok dan diharapkan investasi itu dapat membantu penyerapan angkatan kerja baru, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

"Kita ingin mendorong agar setiap investasi yang masuk dari luar negeri dapat menunjang pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran di Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta, Kamis.

Hanif melakukan pertemuan bilateral dengan wakil Menteri Tenaga Kerja Tiongkok Kong Changseng di sela-sela rangkaian kegiatan International Labor Conference (ILC) di Jenewa, Swiss pada Rabu (10/6) petang waktu setempat untuk membicarakan kerja sama investasi antara kedua negara.

Menurut Menaker, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia tidak hanya membutuhkan investasi yang berbentuk padat modal melainkan juga butuh investasi yang bersifat industri padat karya sehingga dapat bermanfaat lebih banyak bagi para pekerja dan pencari kerja.

Saat ini, berdasarkan data BPS per Februari 2015 tercatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,4 juta orang.

Pemerintah menargetkan terciptanya dua juta lapangan kerja baru setiap tahunnya untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran.

Sementara itu, untuk mengurangi pengangguran dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas di berbagai sektor industri dibutuhkan adanya tambahan investasi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Dengan peningkatan arus investasi yang masuk, maka diharapkan akan menunjang penciptaan lapangan kerja sekaligus memberikan transfer/alih kemampuan, alih pengetahuan dan alih tekonologi bagi para pekerja di Indonesia," kata Hanif.

Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok di berbagai bidang selama ini telah terjalin dengan baik dan diharapkan untuk dapat dimanfaatkan agar bisa menunjang perkembangan kerja sama sektor ketenagakerjaan antara kedua negara.

"Selain masalah investasi, kita juga mengajak Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama ketenagakerjaan diantaranya dalam bidang pelatihan kerja dan peningkatan produktivitas, penelitian, informasi pasar kerja, hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan," kata Hanif.

Sementara itu, Wakil Menteri Tenaga Kerja Tiongkok Kong Changseng menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia terutama di bidang ketenagakerjaan.

Investasi dari Tiongkok merupakan salah satu dari lima besar investasi asing yang ada di Indonesia dan hubungan diplomatik kedua negara telah berjalan dengan baik selama 65 tahun.

Tiongkok merupakan salah satu mitra strategis Indonesia terutama dalam hal pembangunan infrastruktur.

Saat ini investasi Tiongkok yang paling banyak ada di Indonesia berupa pembangunan pembangkit listrik dan smelter pertambangan (tempat pengolahan hasil tambang).