Singapura (ANTARA News) - Medali emas nomor beregu putri pencak silat seni SEA Games 2015 melengkapi sukses trio dara Bali, Luh Putu Eka Pratiwi, Ida Ayu Putu Chandra Murdiadi dan Ni Kadek Ratna Dewi di kancah internasional, SEA Games 2015.

"Kami sudah dua kali menjadi juara dunia, namun emas di SEA Games 2015 ini sangat berkesan," kata Luh Putu Eka Pratiwi seusai meraih emas di Hall 2 Singapura Expo, Rabu.

Ketiga gadis yang sama-sama kuliah di IKIP PGRI Bali itu merupakan penyumbang emas pertama cabang pencak silat Indonesia di ajang SEA Games 2015.

"Senang menjadi emas pembuka cabang ini, diharapkan tidak berhenti sampai di sini, tapi bisa berlanjut di ajang lainnya," kata pesilat yang dibesarkan Sasana Bhakti Negara Denpasar Bali itu.

Berbeda dengan peserta dari lima negara lainnya, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam dan Thailang, ketiga dara itu menata rambutnya secara khusus.

Gerakannya mantap dengan power yang terukur. Meski Ayu sempat goyang dalam beberapa kesempatan, namun terjaga dengan penampilan berikutnya yang pas.

Medali emas yang diraihnya, melengkapi gelar juara dunia yang diraihnya di Chiang Mai Thailand 2012 dan Phuket 2013. Selain itu ketiganya juga merupakan juara pada Pekan Olah Raga Mahasiswa (POM) 2014.

"Ini medali emas SEA Games pertama, pasalnya pada SEA Games di Myanmar nomor beregu putri tidak dipertandingkan," kata Ida Ayu Putu Chandra menimpali.

Meski meraih medali emas, namun Manajet Tim Pencak Silat Taslim Azis mengaku tidak puas dengan penampilannya karena tampil di bawah form terbaiknya.

"Dari hasil saya senang karena meraih emas, namun sebenarnya penampilan mereka di bawah form terbaiknya. Salah satunya Ayu sempat goyang, beruntung gerakan lainya menghasilkan poin bagus," kata Taslim Azis menambahkan.