Yayan Ruhian sempat kesulitan kolaborasikan silat dalam wayang
10 Juni 2015 20:13 WIB
ilustrasi Bela Diri Merpati Putih Prajurit TNI AD memeragakan atraksi bela diri Merpati Putih di Lapangan Yonif Linud 501/Bajra Yudha Madiun, Jatim, Rabu (3/6/15). Bela diri Merpati Putih merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri tangan kosong yang merupakan salah satu aset budaya bangsa. (ANTARA FOTO/Siswowidodo) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pesilat Yayan Ruhian baru kali pertama mengolaborasikan aksi silat dalam sebuah pagelaran wayang urban.
Dalam penampilan pertama ini, Yayan mengaku sempat mengalami kesulitan.
"Karena pencak silat bagian dari seni, walaupun agak kesulitan, tetapi dengan kesabaran, kesungguhan," ujar Yayan sesaat sebelum pagelaran Wayang Urban "Sumantri Sukrasana" berlangsung di Teater Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu.
Yayan mengatakan, untuk pagelaran ini dirinya menyiapkan diri selama tiga hari. "Persiapan dua sampai tiga hari, sambil melihat seperti apa ceritanya," kata dia.
Dalam pagelaran wayang urban yang mengusung lakon Sumantri Sukrasana, Yayan menampilkan aksi silat selama beberapa menit. Dia tampil dalam adegan duel antara Sumantri (kakak Sukrasana) dan Prabu Harjunasasra.
Menurut Yayan, pencak silat dan wayang memiliki sejumlah persamaan. Salah satunya nilai gotong royong. "Di dalam pencak silat dan wayang, sama-sama mempunyai nilai gotong royong. Nilai yang diimiliki Bangsa Indonesia," tutur Yayan.
"Karena pencak silat bagian dari seni, walaupun agak kesulitan, tetapi dengan kesabaran, kesungguhan," ujar Yayan sesaat sebelum pagelaran Wayang Urban "Sumantri Sukrasana" berlangsung di Teater Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu.
Yayan mengatakan, untuk pagelaran ini dirinya menyiapkan diri selama tiga hari. "Persiapan dua sampai tiga hari, sambil melihat seperti apa ceritanya," kata dia.
Dalam pagelaran wayang urban yang mengusung lakon Sumantri Sukrasana, Yayan menampilkan aksi silat selama beberapa menit. Dia tampil dalam adegan duel antara Sumantri (kakak Sukrasana) dan Prabu Harjunasasra.
Menurut Yayan, pencak silat dan wayang memiliki sejumlah persamaan. Salah satunya nilai gotong royong. "Di dalam pencak silat dan wayang, sama-sama mempunyai nilai gotong royong. Nilai yang diimiliki Bangsa Indonesia," tutur Yayan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: