Empat habitat Rafflesia Bengkulu berpotensi objek ekowisata
7 Juni 2015 19:39 WIB
Dokumentasi dua warga mengabadikan dengan kameranya saat menyaksikan mekarnya dua bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldii) di Hutan Lindung Bukit Daun Register V Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (1/4). Bunga terbesar tersebut menjadi daya tarik bagi warga dan wisatawan ke Bengkulu. (FOTO ANTARA/ Helti Sipayung)
Bengkulu (ANTARA News) - Empat lokasi habitat bunga langka Rafflesia (Rafflesia sp) di empat kabupaten di Provinsi Bengkulu berpotensi menjadi objek ekowisata, kata Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan.
"Ada empat lokasi habitat Rafflesia yang terdapat di wilayah hutan empat kabupaten sudah kami petakan dan bisa jadi tujuan wisata," katanya, di Bengkulu, Minggu.
Empat lokasi itu, di Hutan Lindung Bukit Daun di Kabupaten Kepahiang, HL Boven Lais di Kabupaten Bengkulu Utara, Cagar Alam Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, dan kawasan hutan di Padang Guci Kabupaten Kaur.
Sofian mengatakan di empat lokasi habitat tersebut sudah ada kelompok masyarakat yang secara sukarela mengawasi dan melestarikan bunga langka endemik Pulau Sumatera itu.
Hasil ekspedisi KPPL bersama kelompok masyarakat itu, ada dua jenis Rafflesia yang tumbuh di habitat tersebut yakni jenis Rafflesia arnoldii di Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah serta jenis Rafflesia bengkuluensis di Kabupaten Kaur.
"Sebenarnya ada empat jenis bunga Rafflesia yang hidup di hutan-hutan Bengkulu yakni jenis Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis, dan Rafflesia hasselti," ucapnya.
Sofian mengatakan dari empat lokasi itu, dua lokasi yang paling sering dikunjungi wisatawan yakni HL Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung karena lokasinya berada di dalam hutan dekat jalan lintas yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan empat kabupaten yakni Bengkulu Tengah, Kepahiang, Lebong dan Rejanglebong.
Ia menambahkan bahwa empat lokasi ini dapat dikelola lebih profesional dengan melibatkan masyarakat sehingga menjadi objek wisata andalan. Salah satu "jurus" untuk itu adalah membangun rumah-rumah singgah.
"Ada empat lokasi habitat Rafflesia yang terdapat di wilayah hutan empat kabupaten sudah kami petakan dan bisa jadi tujuan wisata," katanya, di Bengkulu, Minggu.
Empat lokasi itu, di Hutan Lindung Bukit Daun di Kabupaten Kepahiang, HL Boven Lais di Kabupaten Bengkulu Utara, Cagar Alam Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, dan kawasan hutan di Padang Guci Kabupaten Kaur.
Sofian mengatakan di empat lokasi habitat tersebut sudah ada kelompok masyarakat yang secara sukarela mengawasi dan melestarikan bunga langka endemik Pulau Sumatera itu.
Hasil ekspedisi KPPL bersama kelompok masyarakat itu, ada dua jenis Rafflesia yang tumbuh di habitat tersebut yakni jenis Rafflesia arnoldii di Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah serta jenis Rafflesia bengkuluensis di Kabupaten Kaur.
"Sebenarnya ada empat jenis bunga Rafflesia yang hidup di hutan-hutan Bengkulu yakni jenis Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis, dan Rafflesia hasselti," ucapnya.
Sofian mengatakan dari empat lokasi itu, dua lokasi yang paling sering dikunjungi wisatawan yakni HL Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung karena lokasinya berada di dalam hutan dekat jalan lintas yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan empat kabupaten yakni Bengkulu Tengah, Kepahiang, Lebong dan Rejanglebong.
Ia menambahkan bahwa empat lokasi ini dapat dikelola lebih profesional dengan melibatkan masyarakat sehingga menjadi objek wisata andalan. Salah satu "jurus" untuk itu adalah membangun rumah-rumah singgah.
Pewarta: Helti Sipayung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: