Jamjami dapat keuntungan dari atlet loncat indah Singapura
7 Juni 2015 15:30 WIB
Peloncat indah Indonesia Akhmad Sukran Jamjami melakukan loncatan ketika turun dalam kategori papan tiga meter pada SEA Games ke-28 di OCBC Aquatic Arena, Singapura, Minggu (7/6/15). Akhmad Sukran Jamjami berhasil memperoleh perak setelah meraih total poin 381 kalah dari atlet Malaysia Ooi Tse Liang dengan total poin 473,55. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Singapura (ANTARA News) - Atlet senior loncat indah Akhmad Sukran Jamjami mendapatkan keuntungan dari atlet Singapura dan berhak mendapatkan medali perak nomor papan 3 meter pada SEA Games 2015 di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Minggu.
Atlet kelahiran 18 Juni 1982 dua itu sebenarnya tertinggal perolehan poinnya dengan oleh Singapura, Han Kuan Timothy Lee hingga loncatan keempat.
Hanya saja atlet tuan rumah kurang beruntung di loncatan kelima. Kondisi ini membuat nilainya turun drastis dan terlempar dari tiga besar.
Kondisi ini langsung dimanfaatkan oleh Jamjami pada loncatan keenam. Atlet yang telah delapan kali turun di SEA Games itu mampu mendapatkan nilai tertinggi dari lima loncatan sebelumnya yaitu 71,40.
Dengan mendapatkan hasil bagus, Jamjami langsung melejit ke posisi dua dan berhak medapatkan perak setelah mengumpulkan angka 381,00. Untuk medali emas direbut oleh atlet Malaysia, Ooi Tze Liang dengan mengumpulkan angka 473,55.
Perunggu diperoleh atlet tuan rumah Singapura lainnya, Mark Han Ming Lee dengan 349,25. Sedangkan Han Kuan yang sebelumnya unggul harus finis di urutan keempat dan melepaskan semua peluang mendapatkan medali.
Hasil perak yang diraih di SEA Games 2015 membuat Jamjami yang merupakan atlet senior bangga. Meski sudah tidak muda lagi ternyata masih diberikan kepercayaan oleh pelatih untuk memperkuat Indonesia pada beberapa kejuaraan internasional.
"Sebenarnya pengennya emas. Tapi perak sudah bagus. Hasil di sini jauh lebih baik dibandingkan di Myanmar. Di sana saya main buruk," kata Jamjami usai perlombaan.
Menurut dia, lawan pada nomor 3 meter papan memang berat. Apalagi Malaysia memiliki atlet yang kelas lebih tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai yang diraih pada masing-masing loncatan.
"Saya kalah di faktor kesulitan saja. Tapi saya tadi tetap berusaha semaksimal mungkin. Saya juga berusaha tetap tenang meski mandapatkan angka yang kurang bagus. Yang jelas saya bersyukur dengan hasil ini," kata atlet yang turun di SEA Games sejak 1999 itu.
Hasil bagus Jamjami ini juga sangat diapresiasi oleh pelatih Harly Ramayani. Menurut dia, ketenangan dari Jamjami yang membuat hasil terbaik mampu diraih meski lawan juga terus memberikan tekanan.
"Tahun ini sejarah bagi loncat indah Indonesia karena mampu mengirimkan banyak atlet. Apa yang diraih Jamjami ini adalah hasil latihan yang konsiten. Terus terang lawan di nomor ini cukup berat. Sudah kelas dunia," katanya saat dikonfirmasi.
Dengan tambahan medali lewat Jamjami untuk sementara cabang olahraga loncat indah sudah mengumpulkan dua perak. Satu medali perak satunya dipersembahkan oleh pasangan Adityo/Adriyan yang turun di nomor 10 meter sinkronisasi menara.
Atlet kelahiran 18 Juni 1982 dua itu sebenarnya tertinggal perolehan poinnya dengan oleh Singapura, Han Kuan Timothy Lee hingga loncatan keempat.
Hanya saja atlet tuan rumah kurang beruntung di loncatan kelima. Kondisi ini membuat nilainya turun drastis dan terlempar dari tiga besar.
Kondisi ini langsung dimanfaatkan oleh Jamjami pada loncatan keenam. Atlet yang telah delapan kali turun di SEA Games itu mampu mendapatkan nilai tertinggi dari lima loncatan sebelumnya yaitu 71,40.
Dengan mendapatkan hasil bagus, Jamjami langsung melejit ke posisi dua dan berhak medapatkan perak setelah mengumpulkan angka 381,00. Untuk medali emas direbut oleh atlet Malaysia, Ooi Tze Liang dengan mengumpulkan angka 473,55.
Perunggu diperoleh atlet tuan rumah Singapura lainnya, Mark Han Ming Lee dengan 349,25. Sedangkan Han Kuan yang sebelumnya unggul harus finis di urutan keempat dan melepaskan semua peluang mendapatkan medali.
Hasil perak yang diraih di SEA Games 2015 membuat Jamjami yang merupakan atlet senior bangga. Meski sudah tidak muda lagi ternyata masih diberikan kepercayaan oleh pelatih untuk memperkuat Indonesia pada beberapa kejuaraan internasional.
"Sebenarnya pengennya emas. Tapi perak sudah bagus. Hasil di sini jauh lebih baik dibandingkan di Myanmar. Di sana saya main buruk," kata Jamjami usai perlombaan.
Menurut dia, lawan pada nomor 3 meter papan memang berat. Apalagi Malaysia memiliki atlet yang kelas lebih tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai yang diraih pada masing-masing loncatan.
"Saya kalah di faktor kesulitan saja. Tapi saya tadi tetap berusaha semaksimal mungkin. Saya juga berusaha tetap tenang meski mandapatkan angka yang kurang bagus. Yang jelas saya bersyukur dengan hasil ini," kata atlet yang turun di SEA Games sejak 1999 itu.
Hasil bagus Jamjami ini juga sangat diapresiasi oleh pelatih Harly Ramayani. Menurut dia, ketenangan dari Jamjami yang membuat hasil terbaik mampu diraih meski lawan juga terus memberikan tekanan.
"Tahun ini sejarah bagi loncat indah Indonesia karena mampu mengirimkan banyak atlet. Apa yang diraih Jamjami ini adalah hasil latihan yang konsiten. Terus terang lawan di nomor ini cukup berat. Sudah kelas dunia," katanya saat dikonfirmasi.
Dengan tambahan medali lewat Jamjami untuk sementara cabang olahraga loncat indah sudah mengumpulkan dua perak. Satu medali perak satunya dipersembahkan oleh pasangan Adityo/Adriyan yang turun di nomor 10 meter sinkronisasi menara.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: