DPR ingatkan Pansel KPK tidak mengundang calon
Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terdiri dari praktisi dan akademisi berbagai bidang memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5/15). Panitia Seleksi KPK terdiri dari Ketua Destry Damayanti ekonom, ahli keuangan dan moneter, Enny Nurbaningsih Pakar Hukum Tata Negara, Harkrituti Haskrisnowo Pakar Hukum Pidana dan HAM, Betti S Alisjabana ahli IT dan manajemen, Yenti Garnasih pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang, Supra Wimbarti ahli psikologi SDM dan pendidikan, Natalia Subagyo ahli tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi, Diani Sadiawati ahli hukum, Meuthia Ganie-Rochman ahli sosiologi korupsi dan modal sosial. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Menjemput orang yang mendaftar boleh-boleh saja, tapi kalau menghubungi seseorang untuk mendaftar jangan, itu dua hal yang berbeda," kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nasir Djamil di Gedung DPRD DIY, Jumat.
Menurut dia, hal itu dikatakan menyusul adanya indikasi upaya mengundang oleh salah satu panitia seleksi yang seluruhnya perempuan itu.
"Ada indikasi ke sana meskipun belum secara terang dilakukan," kata dia.
Menurut dia, panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang keseluruhan perempuan tidak ada jaminan untuk tidak diintervensi oleh kelompok tertentu agar melakukan aksi curang dalam pencalonan.
"Kita tidak berani menjamin karena tentu intervensi dilakukan secara diam-diam," kata dia.
Oleh sebab itu, ia tetap meminta panitia seleksi tetap menjadi objek pengawasan berbagai pihak menjelang seleksi calon pimpinan KPK.
Menurut dia integritas serta netralitas kinerja panitia seleksi KPK akan terlihat ketika calon-calon pimpinan KPK telah diajukan ke DPR. Pada tahap itu akan terlihat kualitas serta latar belakang para calon, sehingga mampu menjadi tolok ukur kemampuan tim seleksi dalam menyaring calon.
"Nanti akan kelihatan ketika calon-calon telah diajukan ke kami," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015