Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengharapkan privatisasi 14 BUMN pada 2007 dilakukan melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (IPO) lewat bursa. Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ), Erry Firmansyah, di Jakarta, Selasa, mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah dalam melakukan privatisasi BUMN. Namun, katanya, langkah yang paling bagus adalah dengan IPO atau masuk ke bursa. Dengan masuk bursa, good corporate governance (GCG) BUMN tersebut akan lebih baik dan lebih transparan. Transparansi akan terus terjaga jika BUMN masuk bursa. "Jika 14 BUMN tersebut masuk bursa tahun ini, maka target 25 emiten baru tahun 2007 bisa tercapai. Insya Allah target kita bisa tercapai," tambahnya. Menurut Erry, dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan pasar modal sangat diperlukan. Untuk itu, BEJ ke depan akan lebih mendetilkan dan mengkongkritkan lagi program-programnya agar bisa menjembatani antara pasar modal dengan sektor riil. Mengenai peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan pada 2007, Erry optimis bisa melewati level 2000. Kita harapkan tahun ini kepercayaan investor asing masih tinggi. Jika tahun ini IHSG bisa menembus level 2000, maka itu sudah sangat baik karena naik 12 persen. Itu kan lebih tinggi dari bunga SBI, jadi lebih menarik, paparnya. Dia menambahkan faktor fundamental pasar modal juga mendukung, hal ini disebabkan likuiditas yang tinggi (transaksi harian) mencapai Rp1,8 triliun. "Kalau likuiditasnya cuma Rp400-Rp 500 miliar, kita boleh khawartir. kalau Rp1,8 triliun suatu dasar yang kuat untuk mendorong pencapaian indeks yang lebih baik," kata Erry.(*)