Los Angeles (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan mengaku bisa membuktikan kaitan antara FIFA dengan Pemilu di negerinya, Trinidad dan Tobago.

Warner, salah seorang dari 14 orang yang diburu pihak berwenang AS sebagai bagian dari skandal korupsi yang mengguncang sepak bola dunia, mengatakan bahwa dia menguasai "longsoran" rahasia-rahasia yang termasuk di dalamnya rincian mengenai Presiden FIFA Sepp Blatter.

"Saya tak akan bisa terus menjaga rahasia untuk mereka," kata dia dalam siaran televisi di Trinidad dan Tobago, Rabu waktu setempat.

"Saya pantas dan sungguh mengkhawatirkan nasib hidup saya," kata dia seraya menambahkan bahwa "bahkan kematian pun tidak akan menghentikan terjadinya longsoran informasi-informasi rahasia itu.

Kini menghadapi ancaman ekstradisi ke Amerika Serikat atas dakwaan korupsi, mantan menteri keamanan nasional itu adalah tokoh kunci di balik drama yang mengantarkan pada mundur secara mengejutkannya Blatter Selasa lalu.

Dia mengaku telah menyusun kumpulan dokumen yang menunjukkan ada kaitan antara FIFA, pendanannya dan dia sendiri, serta kaitan antara FIFA, pendanaannya dengan partai politik di negaranya yakni Kongres Nasional Bersatu (UNC) dan Pemilu pemerintah Kemitraan Rakyat (Trinidad dan Tobago) pada 2010.

Warner juga menyatakan dokumennya itu berkaitan dengan "pengetahuan saya mengenai transaksi internasional di FIFA, termasuk Tuan Sepp Blatter dan, akhirnya, materi-materi lain yang melibatkan perdana menteri (Trinidad dan Tobago) saat ini."

Warner adalah mantan Wakil Presiden FIFA dan Ketua Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia CONCACAF. Di tengah berbagai dakwaan, FIFA memembastugaskan dia pada 2011, demikian AFP.