Gresik (ANTARA News) - Manajemen Persegres Gresik United (GU) mulai khawatir ditinggal beberapa sponsornya menyusul tidak jelasnya pelaksanaan kompetisi setelah sanksi dari federasi sepak bola dunia FIFA.
"Memang kami sementara ini masih menggunakan sponsor lokal, dan kalau kami ingin mendapatkan sponsor internasional jelas akan sangat kesulitan, sebab saat ini saja kami khawatir tinggal sponsor lokal itu," kata Sekretaris Persegres Gresik United Hendri Febry di Gresik, Kamis.
Ia mengatakan, secara umum Manajemen Persegres kecewa dengan sanksi yang diberikan FIFA kepada Indonesia, sebab akibatnya menyebabkan Persegres kesulitan mencari sponsor untuk operasional klub sehari-hari.
"Ketika sponsor mulai menjauh akan berdampak kepada pemasukan tim, dan ini akan menyebabkan klub kesulitan operasional dan menggaji pemain," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Hendry, saat ini manajemen telah meliburkan semua pemain dan official sejak tanggal 3 Mei 2015 hingga Juli 2015 untuk persiapan kompetisi selanjutnya.
Terkait kompetisi ke depan yang diwacanakan Kemenpora, Hendry mengaku masih belum tahu gambaran kompetisinya seperti apa, dan masih menunggu kejelasan formatnya.
Ia mengatakan, beberapa hal yang menjadi pertanyaan sebagian besar klub adalah bagaimana persiapan perangkat pertandingan yang akan menjalankan kompetisi tersebut.
"Salah satu yang kami pertanyakan bagaimana persiapan perangkat pertandingan termasuk soal wasit, apakah Kemenpora punya wasit, dan siapa saja yang ikut kompetisinya," katanya.
Sebab, kata Hendri, selama ini seluruh perangkat pertandingan termasuk tim pengawas adalah milik PSSI, dan legalitas perangkat juga diakui federasi sepak bola dunia (FIFA).
"Saat ini, Indonesia sudah disanksi FIFA, jadi pasti kompetisinya tidak diakui dan tidak dibolehkan ikut kompetisi internasional," ucapnya.
Persegres mulai khawatir ditinggal sponsor
4 Juni 2015 20:07 WIB
Pemain Persegres Gresik berlatih di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. (ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo)
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: