Gaza, Palestina (ANTARA News) - Israel yang kini menghadapi ancaman militan Palestina yang bersimpati kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), membom tiga kamp pelatihan militer di Gaza setelah wilayahnya ditembaki roket dari Gaza di mana sebuah kelompok radikal yang bersimpati kepada ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket itu.

Para saksi mata dan petugas kesehatan mengatakan serangan menyasar dua kamp milik Hamas yang menguasai Gaza dan sebuah kamp milik Jihad Islam itu memang merusakkan namun tidak membawa korban jiwa.

Militer Israel memastikan serangan udara sebagai balasan atas tembakan roket ke Israel tersebut menghajar tiga infrastruktur di Gaza yang disebut Israel infrastruktur teror.

Roket-roket dari Gaza yang menyasar kota Ashkelon dan Netivot di Israel itu adalah serangan roket kedua ke Israel adalam sepekan terakhir. Tahun lalu Palestina dan Israel terlibat perang 50 hari yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir Agustus tahun itu juga.

Sebuah kelompok radikal Salafi memposting pernyatan di Twitter bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan roket itu.

Menyebut diri Brigade Umar, kelompok itu menyatakan tembakan roket itu adalah aksi balasan atas pembunuhan oleh Hamas terhadap seorang pendukung ISIS dalam baku tembak sehari sebelumnya di Gaza.

"Kami akan melanjutkan jihad kami melawan Yahudi, musuh Tuhan dan tak akan seorang yang bisa menahan kami," kata kelompok itu seperti dikutip Reuters.

Pekan lalu serangan roket mereka mencapai sasaran jauh ke dalam wilayah Israel ke kota Ashdod. Israel menuduh para militan Jihad Islam sebagai pelaku serangan roket itu.