Produk mebel dan kerajinan perlu teknologi tepat guna
3 Juni 2015 22:43 WIB
Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Soenoto saat memberi keterangan pers pada Musyawarah Nasional 2015 di Jakarta, Rabu. (Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Produk mebel dan kerajinan perlu teknologi tepat guna dan mulai meninggalkan kekuatan tenaga manusia untuk meningkatkan daya saing di dunia internasional.
"Produk-produk Indonesia harus terlepas dari kekuatan tenaga manusia. Mesin-mesinnya bahkan harus dipilih yang tepat guna, sehingga diminati pasar internasional," kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) demisioner Soenoto di Jakarta, Rabu.
Selain penggunaan teknologi, lanjutnya, desain yang ditampilkan juga perlu mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak ketinggalan tren terkini industri mebel dan kerajinan di dunia internasional.
"Karena desain menjadi salah satu hal terpenting dalam menjual produk mebel dan kerajinan. Desain perlu terus ditingkatkan dan pembinaan harus terus dilakukan, agar bisa bersaing," kata Soenoto.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk mengembangkan dan meningkatkan industri ini menurut Soenoto adalah terbentuknya rantai jaringan pasar dari eksportir kepada importir, di mana saat ini masih terdapat pihak perantara.
"Apabila tidak ada pihak antara, maka eksportir bisa memberikan harga yang lebih murah kepada importir. Sehingga, kuantitas pembelian juga meningkat," ujar Soenoto.
Diketahui, Amkri tengah menggelar Musyawarah Nasional ke-empat dengan tema "Membangun Organisasi yang Kuat, Mandiri dan Bersih" pada 3-4 Juni 2015.
Pada Kamis 4 Juni 2015 atau besok, Amkri dijadwalkan akan mengukuhkan kepengurusan periode 2015-2018 dan mengesahkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) yang baru.
Kepengurusan baru tersebut dipilih dari hasil musyawarah para anggota dari seluruh Indonesia, di mana Amkri tidak mengambil keputusan berdasarkan pemungutan suara terbanyak atau voting.
"Produk-produk Indonesia harus terlepas dari kekuatan tenaga manusia. Mesin-mesinnya bahkan harus dipilih yang tepat guna, sehingga diminati pasar internasional," kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) demisioner Soenoto di Jakarta, Rabu.
Selain penggunaan teknologi, lanjutnya, desain yang ditampilkan juga perlu mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak ketinggalan tren terkini industri mebel dan kerajinan di dunia internasional.
"Karena desain menjadi salah satu hal terpenting dalam menjual produk mebel dan kerajinan. Desain perlu terus ditingkatkan dan pembinaan harus terus dilakukan, agar bisa bersaing," kata Soenoto.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk mengembangkan dan meningkatkan industri ini menurut Soenoto adalah terbentuknya rantai jaringan pasar dari eksportir kepada importir, di mana saat ini masih terdapat pihak perantara.
"Apabila tidak ada pihak antara, maka eksportir bisa memberikan harga yang lebih murah kepada importir. Sehingga, kuantitas pembelian juga meningkat," ujar Soenoto.
Diketahui, Amkri tengah menggelar Musyawarah Nasional ke-empat dengan tema "Membangun Organisasi yang Kuat, Mandiri dan Bersih" pada 3-4 Juni 2015.
Pada Kamis 4 Juni 2015 atau besok, Amkri dijadwalkan akan mengukuhkan kepengurusan periode 2015-2018 dan mengesahkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) yang baru.
Kepengurusan baru tersebut dipilih dari hasil musyawarah para anggota dari seluruh Indonesia, di mana Amkri tidak mengambil keputusan berdasarkan pemungutan suara terbanyak atau voting.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: