Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai bahwa proses mekanisasi pertanian mampu menurunkan biaya tanam komoditas pangan dan lebih efisien jika dibandingkan penanaman manual.

"Ke depan harus mekanisasi penuh. Jika kita menggunakan transplanter (alat penanam padi) kita bisa hemat biaya tanam sampai 50 persen, dari Rp2 juta menjadi Rp1 juta," kata Menteri Andi di Jakarta, Rabu.

Ketika ditemui dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan pertanian nasional (musrenbangtannas), ia berpendapat apabila seluruh petani di Indonesia dapat menggunakan "transplanter" maka efisiensi anggaran produksi yang bisa diperoleh mencapai Rp50 triliun.

Selain itu, dengan menerapkan mekanisasi dalam pertanian maka bisa menarik minat generasi muda untuk turun ke sawah atau berprofesi sebagai petani, ujarnya.

"Generasi sekarang gengsi kalau turun ke sawah. Kita harus ajak mereka, tidak menyentuh tanah tapi bisa bertani. Caranya dengan mekanisasi, mulai dari pengolahan tanah, transplanter, combine harvester, sampai masuk ke penggilingan," tuturnya.

Terkait dengan biaya tanam dan produksi bahan pangan, pada kesempatan tersebut ia juga memaparkan bahwa keuntungan yang diperoleh petani dari penjualan gabah hanya sekitar 10-20 persen.