Bandung (ANTARA News) - Presiden Konferensi Agama dan Perdamaian se-Asia Din Syamsudin mengatakan ASEAN bisa menekan Myanmar guna menyelesaikan masalah pengungsi Muslim Rohingya yang terdampar di Indonesia.

"Myanmar itu kan juga bagian dari negara ASEAN, tapi bukan pendiri seperti Indonesia. Jadi, kalau mau masuk ASEAN jangan bikin masalah di ASEAN," kata Din usai pembukaan Pertemuan Komite Eksekutif Konferensi Agama dan Perdamaian se-Asia di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Ia mengungkapkan, konferensi ini juga dihadiri tokoh muslim dan agam Buddha dari Myanmar.

"Kedua tokoh tersebut, hadir di konferensi untuk menjadi pembicara di sini. Apakah mereka akan membicarakan solusi lihat saja nanti," kata dia.

Dia mengaku prihatin dengan kasus muslim Rohingya yang terdampar di lautan selama berbulan-bulan sampai akhirnya tiba di Indonesia.

"Coba bayangkan ada umat manusia dalam jumlah besar ratusan bahkan ribuan umat manusia yang terlantar di wilayah teritorial Indonesia," tutur dia.

Nasib muslim Rohingya ini, menurut Din, tidak sesuai dengan Pancasila khususnya sila Kemanusian yang Adil dan Beradab.

"Oleh karenanya pemerintah Indonesia harus menerima dan menyantuni. Bahkan, seharusnya negara kita bisa menyediakan pulau khusus. Indonesia kan punya 17 ribu pulau, hanya 50 persen yang dihuni. Kalau pinjam satu pulau saja kan saya pikir tak masalah," kata Din.