Pelanggan PDAM Tarumajaya Bekasi keluhkan gangguan pasokan
3 Juni 2015 02:47 WIB
Ilustrasi. Petugas memeriksa delapan buah filter air di lokasi pengolahan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang, di Lubuk Minturun, Padang, Sumbar, Selasa (10/5). PDAM baru dapat memenuhi 65 persen atau 79.000 pelanggan dari total warga Padang, namun pada 2015 akan ditingkatkan hingga 80 persen sesuai MDGs. (ANTARA/Iggoy el Fitra)
Bekasi (ANTARA News) - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan adanya gangguan distribusi air.
"Sudah sebulan terakhir air PDAM yang ke rumah saya tidak mengalir lancar. Untuk dapat dua ember air saja harus menunggu pengisian dari pagi sampai sore," kata salah satu pelanggan di Perumahan Bali Indah, Setiamulya, Tarumajaya, Wijayanti (42), di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan, pasokan air baru mengalir saat malam hari saja, itu pun airnya kecil dan sering keruh.
"Saya sudah enam tahun menjadi pelanggan PDAM Tarumajaya, rasanya belum pernah puas dengan pelayanannya," katanya.
Dia mengaku, setiap bulan diwajibkan melakukan pembayaran rata-rata Rp120 ribu meskipun pasokannya tidak lancar.
Sementara warga di daerah tersebut sangat mengandalkan pasokan air PDAM untuk sehari-hari karena kualitas air tanah yang tidak baik karena asin.
"Air tanah di sini sudah asin karena dekat laut Muaragembong," katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Eko Darsono yang tingal di Perumahan Vilia Jamsostek Tarumajaya.
"Kalau mau mencuci pakaian, harus menampung air dari kran sejak malam hari hingga dini hari. Kalau tidak begitu, tidak punya air," ujarnya.
Menurut dia, air PDAM dipastikan sudah berhenti mengalir pada pukul 04.00 pagi.
"Kalau pun mengalir, airnya sangat kecil, paling ukurannya mirip lidi," katanya.
Secara terpisah, Kepala Cabang PDAM Tarumajaya Jhony Dewanto mengakui terjadinya kesulitan air di daerah tersebut karena air bersih harus dikirim melalui PDAM Cabang Pondokungu, Kota Bekasi.
"Di Tarumajaya belum ada instalasi pengolahan air (IPA). Jadi, air untuk pelanggan di daerah ini tergantung kiriman dari PDAM Cabang Pondokungu," katanya.
Menurut dia, pasokan air dari Pondokungu menuju Tarumajaya sejauh 15 kilometer.
"Jadi, kalau tekanan dari Cabang Pondokungu kurang, air yang sampai ke Tarumajaya, sangat kecil. Belum lagi kalau ada gangguan pipa sepanjang jaringan," ucapnya.
Pihaknya meminta para pelanggan untuk bersabar sambil menunggu realisasi pembangunan IPA di wilayah itu rampung.
"Sudah sebulan terakhir air PDAM yang ke rumah saya tidak mengalir lancar. Untuk dapat dua ember air saja harus menunggu pengisian dari pagi sampai sore," kata salah satu pelanggan di Perumahan Bali Indah, Setiamulya, Tarumajaya, Wijayanti (42), di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan, pasokan air baru mengalir saat malam hari saja, itu pun airnya kecil dan sering keruh.
"Saya sudah enam tahun menjadi pelanggan PDAM Tarumajaya, rasanya belum pernah puas dengan pelayanannya," katanya.
Dia mengaku, setiap bulan diwajibkan melakukan pembayaran rata-rata Rp120 ribu meskipun pasokannya tidak lancar.
Sementara warga di daerah tersebut sangat mengandalkan pasokan air PDAM untuk sehari-hari karena kualitas air tanah yang tidak baik karena asin.
"Air tanah di sini sudah asin karena dekat laut Muaragembong," katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Eko Darsono yang tingal di Perumahan Vilia Jamsostek Tarumajaya.
"Kalau mau mencuci pakaian, harus menampung air dari kran sejak malam hari hingga dini hari. Kalau tidak begitu, tidak punya air," ujarnya.
Menurut dia, air PDAM dipastikan sudah berhenti mengalir pada pukul 04.00 pagi.
"Kalau pun mengalir, airnya sangat kecil, paling ukurannya mirip lidi," katanya.
Secara terpisah, Kepala Cabang PDAM Tarumajaya Jhony Dewanto mengakui terjadinya kesulitan air di daerah tersebut karena air bersih harus dikirim melalui PDAM Cabang Pondokungu, Kota Bekasi.
"Di Tarumajaya belum ada instalasi pengolahan air (IPA). Jadi, air untuk pelanggan di daerah ini tergantung kiriman dari PDAM Cabang Pondokungu," katanya.
Menurut dia, pasokan air dari Pondokungu menuju Tarumajaya sejauh 15 kilometer.
"Jadi, kalau tekanan dari Cabang Pondokungu kurang, air yang sampai ke Tarumajaya, sangat kecil. Belum lagi kalau ada gangguan pipa sepanjang jaringan," ucapnya.
Pihaknya meminta para pelanggan untuk bersabar sambil menunggu realisasi pembangunan IPA di wilayah itu rampung.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: