Magelang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan perubahan mental masyarakat menjadi lebih baik dimulai perubahan pada masing-masing individu.
"Perubahan masyarakat harus mulai dari diri sendiri, revolusi mental tanggung jawab masing-masing," kata Presiden dalam perayaan Waisak di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Selasa malam.
Menurut Presiden, nilai-nilai ajaran Buddha penting dalam membangun bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
"Membangun masyarakat seperti itu perlu perjuangan sebagaimana dicontohkan Buddha Gautama," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden mengajak umat Buddha untuk menjadikan peringatan Waisak sebagai momentum untuk membangun nilai luhur bangsa dan menjaga sesanti di Buku Sutasoma yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Presiden juga berharap perayaan Waisak membawa ketentraman dan kedamaian tidak saja untuk umat Buddha tapi seluruh umat manusia.
"Ini momentum merenungkan nilai luhur budha yang universal, pencerahan makna kehidupan umat Buddha juga keteladan dalam menyempurnakan kebajikan," katanya.
Sementara itu Bhiksu Tadisa Paramitha Mahasthavira dalam pesan Waisaknya mengatakan setiap makhluk punya benih kebuddhaan, artinya hakekat kebuddhaan sudah dimiliki semua mahkluk.
"Namun tidak disadari dan dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga yang bersangkutan mengalami penderitaan," katanya.
Ia menyebutkan nilai ajaran Buddha berkembang pada saat dinasti Syailendra yang membngun Candi Borobudur. Juga saat Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dengan Sumpah Palapanya.
"Nilai-nilai Buddha turut melandasi jati diri dan karakter bangsa Indonesia. Umat Buddha cinta damai dan menolak kekerasan. Yang melakukan kejahatan berarti menodai ajaran Buddha dan bukan umat Buddha tulen," kata Bhiksu Tadisa.
(A039)
Presiden: perubahan mental masyarakat mulai dari individu
2 Juni 2015 21:29 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Setpres/Rifki)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: