Medan (ANTARA News) - Umat Budha di Medan, Sumatera Utara, merayakan Waisak 2559 dengan cara yang sederhana sebagai bentuk kerpihatinan atas berbagai masalah yang terjadi.

Perayaan akbar Waisak di Medan, Selasa, yang digelar di salah satu hotel hanya diisi dengan prosesi ibadah yang dihadiri seribuan umat Budha.

Perayaan di tempat itu hanya dimeriahkan dengan kegiatan bazar kuliner dengan menampilkan menampilkan sejumlah makanan khas etnis tionghoa.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut Indra Wahidin mengatakan, perayaan sederhana itu sengaja dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap musibah gempa di Nepal.

Bagi umat Budha, musibah tersebut cukup menimbulkan empati, apalagi Nepal adalah salah satu tempat suci bagi Budha.

Perayanan Waisak secara sederhana tersebut juga untuk menunjukkan keprihatinan terhadap berbagai masalah yang sedang bangsa Indonesia.

Pihaknya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Indonesia karena menetapkan Waisak sebagai libur nasional.

"Dengan libur nasional, Waisak ini bisa dirayakan bersama-sama," katanya.

Meski dirayakan secara sederhana, tetapi berbagai vihara yang ada di Kota Medan dan sekitarnya terlihat ramai dipenuhi umat Budha yang melaksanakan ibadah.

Salah satu lokasi yang paling ramai adalah Vihara Borobudur di Jalan Imam Bonjol Meda sehingga arus lalu lintas di jalan itu mengalami kemacetan.