Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka turun sebesar 4,24 poin menyusul mayoritas bursa saham yang bergerak dalam area negatif.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 4,24 poin atau 0,08 persen menjadi 5.212,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,08 poin (0,12 persen) menjadi 903,05.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa IHSG BEI kembali bergerak melemah seiring dengan cukup kuatnya sentimen negatif dari global dan belum adanya sentimen positif dari dalam negeri yang dapat mengimbanginya, kondisi eksternal itu menjadi salah satu pendorong pelaku pasar kembali melakukan aksi jual.

"Diharapkan, sentimen dari dalam negeri muncul menyusul akan dirilisnya data inflasi periode Mei 2015 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan ini (1/6) sehingga aksi lepas saham dapat berkurang," katanya.

Ia memperkirakan bahwa inflasi Mei berpotensi lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,36 persen.

Pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi meningkatnya permintaan bahan pokok menjelang bulan puasa dan Hari Raya Lebaran yang biasanya memberikan sumbangan inflasi tinggi.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa pelemahan indeks BEI sudah mulai terbatas, sehingga potensi untuk bergerak naik cukup terbuka, apalagi rilis data ekonmi awal bulan yang diperkirakan cukup stabil.

"Potensi pergerakan IHSG untuk kembali bergerak menguat cukup terlihat. Secara teknikal, IHSG dalam jangka pendek juga masih berada dalam jalur tren penguatan," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 40,10 poin (0,15 persen) ke level 27.464,29, indeks Nikkei turun 69,11 poin (0,34 persen) ke level 20.494,04 dan Straits Times melemah 25,66 poin (0,75 persen) ke posisi 3.392,11.