Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengupayakan pemberian bunga rendah untuk kredit bagi usaha kecil menengah termasuk kredit usaha rakyat, kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Jumat.
"Selama ini kan suku bunga terlalu tinggi, maka dari itu Pemerintah mencari jalan supaya bisa menurunkan bunga kredit kecil, termasuk KUR," kata Sofyan usai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Upaya penekanan suku bunga kredit tersebut dilakukan untuk merevitalisasi usaha kecil dan menengah agar dapat memperoleh kredit dan tidak macet.
Sofyan mengatakan salah satu upaya untuk menekan suku bunga tersebut adalah dengan memberikan likuiditas kredit dari Pemerintah.
"Salah satu jalan untuk menekan itu adalah Pemerintah melakukan likuiditas. Itu yang akan kita kakukan studi lebih lanjut dan membahas lebih rinci lagi dalam satu bulan mendatang, tidak lama lagi," tambahnya.
Dia menjelaskan selama ini suku bunga untuk kredit usaha kecil dan menengah tinggi, yakni 21 persen, disebabkan oleh pemberian dana tersebut berasal dari bank.
"Selama modal itu dari perbankan, bunganya pasti mahal kan. Oleh karena itu harus diinjeksi dengan kredit likuiditas dari Pemerintah seperti program-program zaman dulu," katanya.
Untuk memberikan likuiditas tersebut, lanjut Sofyan, pihaknya perlu melakukan kajian lebih lanjut terkait cadangan modal yang masih dimiliki Pemerintah.
"Harus dilihat lagi berapa banyak cadangan Pemerintah yang ada, apakah bisa dipakai atau barangkali kita akan menggunakan pinjaman internasional untuk menjadikan kredit likuiditas itu," katanya.
Selain itu, lanjutnya, perlu dikaji mengenai sumber pendanaan, sumber likuiditas, serta besaran likuiditas yang sanggup diberikan.
Pemerintah upayakan bunga rendah untuk kredit UKM
30 Mei 2015 00:00 WIB
Menko Perekonomian, Sofyan Djalil (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: