Warga Jembrana gatal-gatal diserang ribuan ulat bulu
29 Mei 2015 18:57 WIB
Serangan Ulat Bulu. Seorang perempuan mengamati kerumunan ulat bulu yang berada di sebuah pohon di kawasan Bendul Merisi, Surabaya, Jatim, Rabu (7/3). Menurut data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Surabaya, dalam dua minggu terakhir memasuki musim pancaroba, ada tujuh kecamatan di Surabaya yang terserang oleh ulat bulu yang meresahkan warga. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
Negara (ANTARA News) - Serangan ribuan ulat bulu di Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, Bali, meresahkan warga setempat karena mengakibatkan gatal-gatal.
"Saya baru tahu kemarin, kalau pohon dan tembok pagar rumah dipenuhi ulat bulu. Pantas, tadi malam badan saya dan keluarga gatal-gatal," kata Nyoman Swida, warga Kelurahan Pendem, Jumat.
Selain rumah Swida, beberapa rumah warga di sekitarnya juga terlihat ulat bulu merambat di tembok dan pohon.
Untuk memusnahkan ulat bulu tersebut, warga membakarnya atau menyemprotkan racun. Namun belum sepenuhnya menghilangkan binatang tersebut yang terus berdatangan.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Jembrana I Nyoman Jana mengaku sudah mengambil sampel ulat bulu tersebut untuk diteliti jenis dan cara membasminya.
"Kami sudah turun ke lapangan yang hingga saat ini ulat bulu baru muncul di Kelurahan Pendem. Mudah-mudahan tidak menyebar ke wilayah lain, seperti tahun lalu," katanya.
Hampir setiap tahun, beberapa desa di Kabupaten Jembrana terserang ribuan ulat bulu yang membuat warga resah karena sampai menempel di tembok rumahnya.
Bahkan, di lokasi-lokasi yang populasi ulat bulunya berjumlah banyak, binatang itu sampai masuk ke ruangan rumah, termasuk kamar tidur.
"Saya baru tahu kemarin, kalau pohon dan tembok pagar rumah dipenuhi ulat bulu. Pantas, tadi malam badan saya dan keluarga gatal-gatal," kata Nyoman Swida, warga Kelurahan Pendem, Jumat.
Selain rumah Swida, beberapa rumah warga di sekitarnya juga terlihat ulat bulu merambat di tembok dan pohon.
Untuk memusnahkan ulat bulu tersebut, warga membakarnya atau menyemprotkan racun. Namun belum sepenuhnya menghilangkan binatang tersebut yang terus berdatangan.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Jembrana I Nyoman Jana mengaku sudah mengambil sampel ulat bulu tersebut untuk diteliti jenis dan cara membasminya.
"Kami sudah turun ke lapangan yang hingga saat ini ulat bulu baru muncul di Kelurahan Pendem. Mudah-mudahan tidak menyebar ke wilayah lain, seperti tahun lalu," katanya.
Hampir setiap tahun, beberapa desa di Kabupaten Jembrana terserang ribuan ulat bulu yang membuat warga resah karena sampai menempel di tembok rumahnya.
Bahkan, di lokasi-lokasi yang populasi ulat bulunya berjumlah banyak, binatang itu sampai masuk ke ruangan rumah, termasuk kamar tidur.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: