Pengamat: PSSI harus diawasi
29 Mei 2015 12:39 WIB
Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) didampingi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo (kanan), Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar (kedua kanan), dan Wakil Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Surabaya Hinca Panjaitan (kiri) memberikan keterangan pers seusai pertemuan tertutup membahas kisruh Kemenpora-PSSI di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (25/5). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat olahraga Indonesia Anton Sanjoyo menilai PSSI harus diawasi oleh negara guna meminimalisir terjadinya penyimpangan dan kekuasaan berlebihan dalam mengelola sepak bola Indonesia.
"Negara harus mengawasi kegiatan PSSI. Bisa melalui tim ad hoc atau tim transisi dan PSSI harus terima karena selama ini mereka sudah kebablasan," kata Anton Sanjoyo ketika dihubungi melalui sambungan telepon dari Jakarta, Jumat.
Pengawasan oleh negara tersebut penting karena PSSI seolah berlindung di balik statuta FIFA dan merasa tidak bisa disentuh oleh hukum negara.
Anton juga mengapresiasi Tim Transisi bentukan pemerintah untuk mengawasi PSSI namun akan lebih bagus jika dijabat oleh tokoh-tokoh yang memahami cara membangun sepak bola.
"Kemampuan orang di tim transisi saya hormati tapi apakah mereka paham mengenai pembinaan usia muda dan kompetisi? Pilihlah orang-orang yang paham betul soal sepak bola," katanya.
Terkait polemik antara PSSI dengan Kemenpora, Anton menilai tindakan pemerintah juga tidak tepat karena menggunakan pendekatan kekuasaan.
Anton mengatakan PSSI bersama pemangku kepentingan terkait harus duduk bersama dan hanya membahas cara memajukan sepak bola Indonesia, bukan kepentingan kelompok atau bisnis.
"Yang mesti dilakukan para stakeholder sepak bola adalah sama-sama membenahi diri untuk maju. Menpora sebetulnya memiliki niatan mulia namun beliau dibisiki oleh orang-orang berkepentingan bisnis," katanya.
"Negara harus mengawasi kegiatan PSSI. Bisa melalui tim ad hoc atau tim transisi dan PSSI harus terima karena selama ini mereka sudah kebablasan," kata Anton Sanjoyo ketika dihubungi melalui sambungan telepon dari Jakarta, Jumat.
Pengawasan oleh negara tersebut penting karena PSSI seolah berlindung di balik statuta FIFA dan merasa tidak bisa disentuh oleh hukum negara.
Anton juga mengapresiasi Tim Transisi bentukan pemerintah untuk mengawasi PSSI namun akan lebih bagus jika dijabat oleh tokoh-tokoh yang memahami cara membangun sepak bola.
"Kemampuan orang di tim transisi saya hormati tapi apakah mereka paham mengenai pembinaan usia muda dan kompetisi? Pilihlah orang-orang yang paham betul soal sepak bola," katanya.
Terkait polemik antara PSSI dengan Kemenpora, Anton menilai tindakan pemerintah juga tidak tepat karena menggunakan pendekatan kekuasaan.
Anton mengatakan PSSI bersama pemangku kepentingan terkait harus duduk bersama dan hanya membahas cara memajukan sepak bola Indonesia, bukan kepentingan kelompok atau bisnis.
"Yang mesti dilakukan para stakeholder sepak bola adalah sama-sama membenahi diri untuk maju. Menpora sebetulnya memiliki niatan mulia namun beliau dibisiki oleh orang-orang berkepentingan bisnis," katanya.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: