Menteri Pariwisata apresiasi kongres JKPI di Baubau
28 Mei 2015 06:40 WIB
Ilustrasi. Pengunjung melintasi jembatan ponton menuju replika kapal Laksamana Cheng Ho II di Batam, Sabtu (21/2). Destinasi wisata tematik yang baru diresmikan itu dibuka setiap hari untuk umum dan masih dapat berlayar apabila dibutuhkan. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Kendari (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya mengapresiasi kegiatan Kongres Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Ke- III di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Melalui keterangan dari Kepala Badan Kominfo Arsip dan PDE Kota Baubau, Sadarman, Kamis, mengatakan, Menteri Pariwisata mengungkapkan bahwa kegiatan JKPI itu, tidak hanya sebagai kegiatan serimoni saja tetapi harus menghasilkan nilai-nilai budaya dari warisan budaya bangsa, sehingga mampu menarik perhatian dunia disamping memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat di tanah air.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Pariwisata saat menyampaikan pemaparannya dalam Kongres Nasional JKPI di Baruga Benteng Keraton Buton, (27/5).
Menurut Arief Yahya, kegiatan JKPI tidak saja satu sektor dalam penanganannya, tetapi dari berbagai sektor dalam mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa sehingga kota pusaka di Indonesia tetap terjaga dan lestari.
Kongres JKPI yang berlangsung selama empat hari itu (25-28 Mei) dihadiri sekitar 50 kota di seluruh tanah air yang dipusatkan di Benteng Keraton Buton di Kota Baubau.
"Kita akan lebih mudah meyakinkan kalau nilai keeknomiannya itu kita munculkan, sehingga nanti kalau kita perlu renovasi atau restorasi perlu berapa dan hasilnya apa, selain nilai kebudayaan tadi dan juga melestarikan budaya yang pada intinya," kata Menteri.
Kegiatan Kongres JKPI ini juga harus memiliki target, baik tamu dalam negeri maupun dari manca negara yang datang berkunjung ke daerah tempat pelaksanaan kegiatan.
Terkait dengan pemanfaatan potensi daerah kota pusaka dalam penyelenggaraan JKPI tersebut menurut Menteri Arief Yahya, ada dua hal yang menjadi perhatian serius bagi daerah, yakni transportasi dan telekomunikasi, sehingga dapat menjamin kemudahan dalam kelancaran kegiatan.
"Itu dua hal yang penting sekali, yang pertama transportasi dan kedua telekomukasi, untuk telekomunikasi saya sudah minta kepada telkom dan dia akan datang ke Baubau untuk perbaikan agar telekomunikasinya baik sehingga setara dengan daerah lain," pinta Menteri.
Sebagai gambaran bahwa, awal kegiatan Kongres JKPI ini diselenggarakan di Kota Solo dan salah satu penggagasnya yakni Presiden Djoko Widodo yang saat itu menjabat Walikota Solo.
Usai pelaksanaan Kongres Nasional JKPI Ke-III di langsungkan, dilanjutkan dengan acara Pekandekandea atau acara makan-makan yang menjadi tradisi masyarakat Buton dan pada malam harinya dilangsungkan festifal Obor dan Lampion serta Karnaval budaya berlangsung di kawasan benteng keraton Buton.
Melalui keterangan dari Kepala Badan Kominfo Arsip dan PDE Kota Baubau, Sadarman, Kamis, mengatakan, Menteri Pariwisata mengungkapkan bahwa kegiatan JKPI itu, tidak hanya sebagai kegiatan serimoni saja tetapi harus menghasilkan nilai-nilai budaya dari warisan budaya bangsa, sehingga mampu menarik perhatian dunia disamping memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat di tanah air.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Pariwisata saat menyampaikan pemaparannya dalam Kongres Nasional JKPI di Baruga Benteng Keraton Buton, (27/5).
Menurut Arief Yahya, kegiatan JKPI tidak saja satu sektor dalam penanganannya, tetapi dari berbagai sektor dalam mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa sehingga kota pusaka di Indonesia tetap terjaga dan lestari.
Kongres JKPI yang berlangsung selama empat hari itu (25-28 Mei) dihadiri sekitar 50 kota di seluruh tanah air yang dipusatkan di Benteng Keraton Buton di Kota Baubau.
"Kita akan lebih mudah meyakinkan kalau nilai keeknomiannya itu kita munculkan, sehingga nanti kalau kita perlu renovasi atau restorasi perlu berapa dan hasilnya apa, selain nilai kebudayaan tadi dan juga melestarikan budaya yang pada intinya," kata Menteri.
Kegiatan Kongres JKPI ini juga harus memiliki target, baik tamu dalam negeri maupun dari manca negara yang datang berkunjung ke daerah tempat pelaksanaan kegiatan.
Terkait dengan pemanfaatan potensi daerah kota pusaka dalam penyelenggaraan JKPI tersebut menurut Menteri Arief Yahya, ada dua hal yang menjadi perhatian serius bagi daerah, yakni transportasi dan telekomunikasi, sehingga dapat menjamin kemudahan dalam kelancaran kegiatan.
"Itu dua hal yang penting sekali, yang pertama transportasi dan kedua telekomukasi, untuk telekomunikasi saya sudah minta kepada telkom dan dia akan datang ke Baubau untuk perbaikan agar telekomunikasinya baik sehingga setara dengan daerah lain," pinta Menteri.
Sebagai gambaran bahwa, awal kegiatan Kongres JKPI ini diselenggarakan di Kota Solo dan salah satu penggagasnya yakni Presiden Djoko Widodo yang saat itu menjabat Walikota Solo.
Usai pelaksanaan Kongres Nasional JKPI Ke-III di langsungkan, dilanjutkan dengan acara Pekandekandea atau acara makan-makan yang menjadi tradisi masyarakat Buton dan pada malam harinya dilangsungkan festifal Obor dan Lampion serta Karnaval budaya berlangsung di kawasan benteng keraton Buton.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: