New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena sebagian besar pedagang mengambil isyarat mereka dari dolar AS yang berbalik menguat dan produksi minyak yang tetap tinggi, kata para dealer.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, berakhir turun 1,69 dolar AS dari tingkat penutupan Jumat menjadi 58,03 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk Juli kehilangan 1,80 dolar AS, menjadi menetap di 63,72 dolar AS per barel.
Dolar menguat ke tertinggi baru delapan tahun 123,3 yen pada Selasa, sedangkan euro tergelincir menjadi 1,0875 dolar, tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran tentang pembicaraan dana talangan (bailout) Yunani karena batas waktu pelunasan semakin dekat.
"Harga minyak mentah masih di bawah tekanan ... karena dolar AS melanjutkan momentum kenaikannya yang kuat," kata Myrto Sokou, analis energi senior di broker Sucden di London.
Semakin kuat greenback, membuat minyak mentah lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.
Bart Melek dari TD Securities juga mencatat bahwa produksi kartel OPEC, pada lebih dari 31 juta barel per hari, masih memproduksi lebih dari batas kuotanya, mempertahankan pasokan pasar tetap berlimpah.
"Faktor lain selain dolar AS, adalah bahwa ada kekhawatiran tentang sisi permintaan terutama dari Asia, secara khusus Tiongkok," kata dia.
(Uu.A026)
Harga minyak dunia jatuh tertekan penguatan dolar
27 Mei 2015 06:42 WIB
Ilustrasi. Harga minyak mentah (ist)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: