Keberangkatan kereta dari Madiun ke Jakarta terlambat
25 Mei 2015 17:06 WIB
Sejumlah petugas berusaha mengangkut Lokomotif kereta api Bangunkarta yang terguling usai bertabrakan dengan kereta api Barang di Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/5). Pasca terjadinya kecelakaan tersebut PT. KAI baru membuka satu dari empat jalur yang bisa dilalui kereta dari arah Jakarta - Jawa tengah atau sebaliknya. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Madiun (ANTARA News) - Keberangkatan sejumlah kereta api jurusan Jakarta yang berangkat dari Stasiun Madiun, Jawa Timur mengalami keterlambatan dari jam biasanya menyusul adanya kecelakaan di Cirebon, Jawa Barat.
"Memang ada beberapa KA yang terlambat akibat imbas dari kecelakaan di Cirebon. Keterlambatan tersebut bukan karena kesalahan atau apa, namun karena menunggu antrean untuk melalui jalur tersebut setelah kecelakaan," ujar Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Eko Budiyanto di Madiun, Senin.
Menurut dia, sejumlah kereta api yang terlambat tersebut adalah, KA eksekutif Bima jurusan Surabaya-Jakarta, KA eksekutif Gajayana jurusan Malang-Jakarta, KA eksekutif Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta, KA ekonomi Brantas jurusan Kediri-Jakarta, dan KA ekonomi Majapahit.
"Untuk KA Majapahit terlambat hingga dua jam dari jadwal semula, KA Bangunkarta sekitar tiga jam, KA Brantas sekitar 1,5 jam, dan KA Gajayana di kisaran dua jam. Sedangkan KA Bima terlambat sekitar 138 menit," ungkap Eko.
Seperti KA Majapahit jurusan Malang-Pasar Senen, Jakarta, baru datang pada sekitar jam dua dini hari tadi. Padahal, sesuai jadwal harusnya kereta api itu datang di Stasiun Madiun sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibat terlambat, KA Majapahit baru berangkat dari Stasiun Madiun untuk menuju Jakarta pada jam dua dini hari dari jadwal seharusnya yang berangkat pada pukul 23.15 WIB.
Penyebab keterlambatan itu karena adanya kecelakaan kereta api di Cirebon, Jawa Barat. Jalur kereta api menjadi tersendat dan tidak bisa lancar sesuai dengan jadwal.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat selaku pengguna jasa kereta api atas keterlambatan tersebut. Keterlambatan ini bukan disengaja, namun memang karena adanya kecelakaan yang mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi dan diharapkan mulai siang ini jalur sudah normal kembali," jelasnya.
Eko menambahkan, khusus untuk kereta api yang terlambat lebih dari tiga jam, pihaknya menyediakan "service recovery" kepada calon penumpang.
"Service recovery yang disediakan tersebut berupa penyediaan makanan kecil sebagai pengganjal perut setelah menunggu kedatangan dan keberangkatan kereta yang cukup lama," tuturnya.
Seperti diketahui, Kereta api penumpang Bangunkarta jurusan Jakarta-Surabaya menabrak bagian belakang kereta barang yang sedang berhenti di Stasiun Warudhuwur, Kabupaten Cirebon pada Sabtu (23/5) pukul 19.15 WIB. Seluruh penumpang kereta itu selamat dan sudah dievakuasi.
Akibat tabrakan tersebut, lokomotif dan dua gerbong terguling di dekat Stasiun Waruduwur, Cirebon. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim Internal PT KAI hingga kini masih menyelidiki penyebab kecelakaan kereta api tersebut.
"Memang ada beberapa KA yang terlambat akibat imbas dari kecelakaan di Cirebon. Keterlambatan tersebut bukan karena kesalahan atau apa, namun karena menunggu antrean untuk melalui jalur tersebut setelah kecelakaan," ujar Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Eko Budiyanto di Madiun, Senin.
Menurut dia, sejumlah kereta api yang terlambat tersebut adalah, KA eksekutif Bima jurusan Surabaya-Jakarta, KA eksekutif Gajayana jurusan Malang-Jakarta, KA eksekutif Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta, KA ekonomi Brantas jurusan Kediri-Jakarta, dan KA ekonomi Majapahit.
"Untuk KA Majapahit terlambat hingga dua jam dari jadwal semula, KA Bangunkarta sekitar tiga jam, KA Brantas sekitar 1,5 jam, dan KA Gajayana di kisaran dua jam. Sedangkan KA Bima terlambat sekitar 138 menit," ungkap Eko.
Seperti KA Majapahit jurusan Malang-Pasar Senen, Jakarta, baru datang pada sekitar jam dua dini hari tadi. Padahal, sesuai jadwal harusnya kereta api itu datang di Stasiun Madiun sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibat terlambat, KA Majapahit baru berangkat dari Stasiun Madiun untuk menuju Jakarta pada jam dua dini hari dari jadwal seharusnya yang berangkat pada pukul 23.15 WIB.
Penyebab keterlambatan itu karena adanya kecelakaan kereta api di Cirebon, Jawa Barat. Jalur kereta api menjadi tersendat dan tidak bisa lancar sesuai dengan jadwal.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat selaku pengguna jasa kereta api atas keterlambatan tersebut. Keterlambatan ini bukan disengaja, namun memang karena adanya kecelakaan yang mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi dan diharapkan mulai siang ini jalur sudah normal kembali," jelasnya.
Eko menambahkan, khusus untuk kereta api yang terlambat lebih dari tiga jam, pihaknya menyediakan "service recovery" kepada calon penumpang.
"Service recovery yang disediakan tersebut berupa penyediaan makanan kecil sebagai pengganjal perut setelah menunggu kedatangan dan keberangkatan kereta yang cukup lama," tuturnya.
Seperti diketahui, Kereta api penumpang Bangunkarta jurusan Jakarta-Surabaya menabrak bagian belakang kereta barang yang sedang berhenti di Stasiun Warudhuwur, Kabupaten Cirebon pada Sabtu (23/5) pukul 19.15 WIB. Seluruh penumpang kereta itu selamat dan sudah dievakuasi.
Akibat tabrakan tersebut, lokomotif dan dua gerbong terguling di dekat Stasiun Waruduwur, Cirebon. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim Internal PT KAI hingga kini masih menyelidiki penyebab kecelakaan kereta api tersebut.
Pewarta: Slamet AS/Louis Rika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: