"Salah satu perilaku konsumen cerdas ini seperti Ibu Dewi yang melaporkan kecurigaan beras sintetis. Ibu Dewi sebagai konsumen, berperan aktif melaporkan ada beras yang dia beli itu berbahan sintetis," kata Kepala Disperindah Jawa Barat, Ferri Sofwan, di sela-sela kegiatan peringatan Hari Konsumen Nasional 2015, di Kota Bandung, Minggu.
Ia menuturkan, selama ini belum banyak konsumen di Indonesia yang berani bersikap seperti yang dicontohkan Dewi Septiani dalam hal perlindungan konsumen.
Di tengah situasi ekonomi yang melambat, ada saja orang-orang curang dan jahat --bukan sekedar "nakal"-- yang mencampur beras sintetik alias beras plastik dengan beras asli untuk keuntungan seketika.
Jika beras plastik ini dimakan dalam waktu cukup lama, bisa membawa konsekuensi sangat serius pada kesehatan konsumen. Plastik dan turunannya tidak bisa dicerna sistem pencernaan manusia dan bisa menimbulkan kanker.