Nairobi (ANTARA News) - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta pada Jumat (22/5) mendesak semua sekolah dan universitas agar melengkapi diri dengan cara mendeteksi dan mencegah serangan teror di lembaga mereka.

Kenyatta mengatakan administratur universitas harus berhubungan dengan kepala keamanan dan menyelenggarakan program untuk melatih mahasiswa mengenai cara menanggapi kasus serangan teror.

"Beberapa pemuda telah ditangkap saat mereka kembali setelah menjalani radikalisasi, sedangkan yang lain telah ditangkap dalam perjalanan mereka untuk bergabung dengan kelompok garis keras di tempat lain," kata Kenyatta saat bertemu dengan kanselir universitas pemerintah di Nairobi.

Ia menyatakan ancaman keamanan yang dihadapi negeri tersebut bukan perbuatan orang luar tapi pemuda yang diindoktrinasi fanatisme di dalam Kenya, demikian laporan Xinhua.

Pernyataan Presiden Kenya itu dikeluarkan setelah ancaman teror meningkat di seluruh negeri tersebut dan ditujukan kepada sekolah serta perguruan tinggi. Sebagian lembaga pendidikan telah ditutup karena khawatir terhadap serangan anggota kelompok fanatik Somalia, Ash-Shabaab. Gerilyawan menyerang Garissa University College sehingga menewaskan 148 orang pada 2 April.

Kenyatta juga mendesak universitas negeri agar lebih memusatkan perhatian kualitas dan pelajaran yang berorientasi pasar yang sejalan dengan kebutuhan ekonomi Kenya.
(C003)