Boracay, Provinsi Aklan, Filipina, (ANTARA News) - Hasil analisa terbaru mengenai Tren Ekonomi APEC 2015 yang dikeluarkan Unit Pendukung Kebijakan APEC memperkirakan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kawasan Asia Pasifik pada 2015 akan meningkat, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

"Pandangan atau prospek jangka dekat menunjukkan pertumbuhan PDB yang lebih tinggi untuk wilayah APEC, walaupun berbagai dampak dari penurunan harga minyak pada importir dan eksportir minyak dapat mengakibatkan jalur pertumbuhan ekonomi APEC yang sebaliknya (menurun)," kata Direktur Unit Pendukung Kebijakan APEC Denis Hew di Boracay, Filipina ,Jumat.

Menurut Denis, beberapa prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi di wilayah APEC dalam jangka dekat akan meningkat.

Dia menyebutkan, sebagian besar anggota ekonomi APEC diperkirakan akan mencatat tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih tinggi pada 2015 dibandingkan dengan pada 2014.

"Dan momentum pertumbuhan (ekonomi) ini diperkirakan akan bertahan atau berlangsung sampai 2016," ujar dia.

Berdasarkan perkiraan IMF, kawasan Asia Pasifik diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan PDB lebih dari 3,2 persen pada 2015-2016, atau lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan angka PDB dunia selama periode yang sama.

Lebih lanjut Denis mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia dalam jangka dekat akan bergantung pada beberapa hal, antara lain kekuatan permintaan domestik, dampak harga minyak yang lebih rendah, normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat.

"Dengan mempertimbangkan dampak yang berbeda-beda dari penurunan harga minyak, pertumbuhan antara anggota-anggota ekonomi APEC diharapkan terus meningkat dalam waktu dekat, dengan efek positif yang diperoleh dari importir minyak, sementara eksportir minyak akan melemah," kata dia.

Direktur Unit Pendukung Kebijakan APEC itu juga menyebutkan bahwa peningkatan peluang untuk pertumbuhan ekonomi ke depan utamanya berasal dari faktor domestik, khususnya konsumsi rumah tangga yang kuat yang didukung oleh konsumsi pemerintah dan investasi yang stabil.

Analisis terbaru Tren Ekonomi APEC yang terbaru itu disampaikan untuk memberikan wawasan atau pandangan tentang prospek perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia-Pasifik guna meningkatkan kolaborasi kebijakan.

Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) 2015 akan memprioritaskan terbentuknya perjanjian perdagangan regional dan global serta meningkatkan arus barang, jasa, orang dan modal lintas negara.

Langkah prioritas lainnya adalah membuka peluang ekonomi baru bagi perusahaan kecil, perempuan dan pengusaha muda; memberikan pendidikan dan pelatihan lintas negara; pembangunan infrastruktur; dan mempromosikan barang dan jasa yang ramah lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi hijau.

APEC memiliki 21 anggota. Kata ekonomi digunakan untuk menggambarkan negara anggota APEC karena proses kerja sama APEC didominasi dengan hal-hal yang terkait dengan perdagangan dan ekonomi, di mana setiap anggota terlibat dengan satu sama lain sebagai entitas ekonomi.

APEC adalah forum ekonomi utama Asia-Pasifik yang memiliki tujuan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran yang berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Melalui APEC, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik bersatu dalam upaya membangun komunitas yang dinamis dan harmonis dengan memperjuangkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, mempromosikan dan mempercepat integrasi ekonomi regional, mendorong kerjasama ekonomi dan teknis, dan memfasilitasi lingkungan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.