SMBR catat penjualan April tumbuh 13 persen
22 Mei 2015 01:50 WIB
Ilustrasi. Seorang pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1). Penjualan semen diprediksi akan mengalami peningkatan, menyusul menurunnya harga semen eceran kemasan 40 Kg produksi PT Semen Indonesia di Surabaya dari Rp 60.500 menjadi Rp 57.500. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatat sampai April tahun 2015 volume penjualan tumbuh sebesar 13 persen di tengah melambatnya konsumsi semen nasional.
Sekretaris Perusahaan SMBR Zulfikri Subli dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengemukakan bahwa sampai dengan April tahun ini, SMBR mampu mencatatkan volume penjualan menjadi 408.404 ton dari 360.249 ton pada tahun lalu (yoy).
Ia menambahkan bahwa peningkatan volume penjualan itu juga diikuti dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 16 persen menjadi Rp390 miliar dari sebelumnya Rp337 miliar (yoy).
"Di tengah melambatnya konsumsi semen nasional, kami optimis penjualan SMBR akan tetap tumbuh pada tahun ini," katanya.
Menurut Zulfikri Subli, pertumbuhan volume penjualan itu diikuti dengan meningkatnya pangsa pasar atau "market share" perusahaan menjadi 56 persen di Sumatera Selatan pada April 2015 dari 47 persen pada akhir tahun 2014.
Terhadap posisi laba rugi, dipaparkan, secara berurutan laba kotor perusahaan tumbuh 47 persen menjadi Rp119,2 miliar dan laba setelah pajak yang tumbuh 29 persen menjadi Rp99,6 miliar dari sebelumnya Rp77,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data ASI (Asosisasi Semen Indonesia) sampai dengan April 2015, konsumsi semen nasional turun sebesar 2 persen menjadi 18,2 juta ton dibanding tahun lalu sebesar 18,6 juta ton. Di pulau Sumatera, konsumsi semen turun sebesar 1,7 persen menjadi 3,8 juta ton dari sebelumnya pada tahun lalu sebesar 3,9 juta ton.
Sekretaris Perusahaan SMBR Zulfikri Subli dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengemukakan bahwa sampai dengan April tahun ini, SMBR mampu mencatatkan volume penjualan menjadi 408.404 ton dari 360.249 ton pada tahun lalu (yoy).
Ia menambahkan bahwa peningkatan volume penjualan itu juga diikuti dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 16 persen menjadi Rp390 miliar dari sebelumnya Rp337 miliar (yoy).
"Di tengah melambatnya konsumsi semen nasional, kami optimis penjualan SMBR akan tetap tumbuh pada tahun ini," katanya.
Menurut Zulfikri Subli, pertumbuhan volume penjualan itu diikuti dengan meningkatnya pangsa pasar atau "market share" perusahaan menjadi 56 persen di Sumatera Selatan pada April 2015 dari 47 persen pada akhir tahun 2014.
Terhadap posisi laba rugi, dipaparkan, secara berurutan laba kotor perusahaan tumbuh 47 persen menjadi Rp119,2 miliar dan laba setelah pajak yang tumbuh 29 persen menjadi Rp99,6 miliar dari sebelumnya Rp77,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data ASI (Asosisasi Semen Indonesia) sampai dengan April 2015, konsumsi semen nasional turun sebesar 2 persen menjadi 18,2 juta ton dibanding tahun lalu sebesar 18,6 juta ton. Di pulau Sumatera, konsumsi semen turun sebesar 1,7 persen menjadi 3,8 juta ton dari sebelumnya pada tahun lalu sebesar 3,9 juta ton.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: