Pemerintah serius dorong swasembada gula
21 Mei 2015 21:49 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat melakukan kunjungan kerja di PG Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (21/5). Presiden menargetkan swasembada bisa tercapai 2018 mendatang yang bisa menguntungkan petani. Selain membuka musim giling 2015 di PG setempat Presiden juga menggelar dialog dengan petani. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah serius mendorong swasembada gula dan peningkatan daya saing industri gula nasional di pasar dunia.
"Gula ini hitung-hitungan saya baru selesai (swasembadanya-red) 2018, tapi saya dipaparkan dipresentasikan oleh Dirut sudah disampaikan kalau ditambah investasi sekian akan menjadi untung sekian dan petani mendapatkan sekian," kata Presiden saat bertemu dengan para petani binaan PTPN X usai meninjau pabrik gula Gempolkrep di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.
Dari paparan itu, Presiden mengatakan pemerintah telah setuju untuk memberikan tambahan modal bagi PTPN X.
"Tadi saya diberikan hitungan petani kurang lebih Rp450 miliar kalau konsep investasi itu betul dan total dibutuhkan uang semua tambahannya untuk PTPN X yang kami tambahkan tahun ini Rp975 miliar," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, secara total untuk investasi di pabrik gula, pemerintah berencana menambahkan modal sebesar Rp3,5 triliun melalui kementerian yang kemudian disalurkan ke PTPN yang ada.
"Tapi ada tugasnya, jangan main-main, itu ada goal-nya dan harus menyelesaikan masalah, uang tidak digunakan semaunya," tegas Presiden.
Bila semua berjalan dengan baik termasuk rencana bisnis yang disiapkan berhasil pada gilirannya akan mengembangkan pabrik itu sendiri dan juga memberikan perbaikan perekonomian petani.
"Tapi sekali lagi memerlukan waktu," tegasnya.
Presiden juga mengingatkan mengenai pentingnya dapat memenangi persaingan bukan antarPTPN namun lebih pada persaingan antarnegara.
"Persaingan antar negara siapa yang efesien, siapa yang lebih baik dialah yang menang," kata Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu untuk menghadapi persaingan itu, Presiden meminta semua pihak untuk bekerja keras.
"Yang kira-kira harus segera kita kejar ya kita kejar. Yang perlu bibit baik carikan bibit baik, kalau tidak hanya normal-normal saja kita ditinggal betul dan tahu-tahu kita bisa terpuruk, inilah persaingan saat ini supaya bapak dan ibu tahu (persaingan-red) antar negara," katanya.
Dalam kunjungan itu Presiden selain didampingi Ibu Negara Iriana, juga didampingi Mendag Rachmat Gobel dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Dari Mojokerto Presiden dan rombongan menggunakan kendaraan menuju Surabaya.
"Gula ini hitung-hitungan saya baru selesai (swasembadanya-red) 2018, tapi saya dipaparkan dipresentasikan oleh Dirut sudah disampaikan kalau ditambah investasi sekian akan menjadi untung sekian dan petani mendapatkan sekian," kata Presiden saat bertemu dengan para petani binaan PTPN X usai meninjau pabrik gula Gempolkrep di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.
Dari paparan itu, Presiden mengatakan pemerintah telah setuju untuk memberikan tambahan modal bagi PTPN X.
"Tadi saya diberikan hitungan petani kurang lebih Rp450 miliar kalau konsep investasi itu betul dan total dibutuhkan uang semua tambahannya untuk PTPN X yang kami tambahkan tahun ini Rp975 miliar," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, secara total untuk investasi di pabrik gula, pemerintah berencana menambahkan modal sebesar Rp3,5 triliun melalui kementerian yang kemudian disalurkan ke PTPN yang ada.
"Tapi ada tugasnya, jangan main-main, itu ada goal-nya dan harus menyelesaikan masalah, uang tidak digunakan semaunya," tegas Presiden.
Bila semua berjalan dengan baik termasuk rencana bisnis yang disiapkan berhasil pada gilirannya akan mengembangkan pabrik itu sendiri dan juga memberikan perbaikan perekonomian petani.
"Tapi sekali lagi memerlukan waktu," tegasnya.
Presiden juga mengingatkan mengenai pentingnya dapat memenangi persaingan bukan antarPTPN namun lebih pada persaingan antarnegara.
"Persaingan antar negara siapa yang efesien, siapa yang lebih baik dialah yang menang," kata Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu untuk menghadapi persaingan itu, Presiden meminta semua pihak untuk bekerja keras.
"Yang kira-kira harus segera kita kejar ya kita kejar. Yang perlu bibit baik carikan bibit baik, kalau tidak hanya normal-normal saja kita ditinggal betul dan tahu-tahu kita bisa terpuruk, inilah persaingan saat ini supaya bapak dan ibu tahu (persaingan-red) antar negara," katanya.
Dalam kunjungan itu Presiden selain didampingi Ibu Negara Iriana, juga didampingi Mendag Rachmat Gobel dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Dari Mojokerto Presiden dan rombongan menggunakan kendaraan menuju Surabaya.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: