Boyzone komentari perkembangan boyband
21 Mei 2015 18:16 WIB
Jelang Konser Boyzone Anggota Boyband asal Irlandia Boyzone, Ronan Keating (kiri) dan Shane Lynch (kanan) berbisik disela konferensi pers menjelang konser mereka yang bertajuk "Boyzone: Back Again No Matter What" di Jakarta, Kamis (21/5/15). Konser boyband yang sempat populer di era 90-an tersebut akan digelar di Istora Senayan pada Jumat (22/5). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Boyzone mengomentari perkembangan boyband masa kini yang tidak sepesat era 90-an.
"90an itu masa jaya musik pop," ujar Ronan Keating dalam jumpa media di Jakarta, Kamis petang.
Itulah yang membuat pesatnya perkembangan grup, baik itu boyband maupun girlband di industri musik, sebut saja Spice Girls, Backstreet Boys, Boyzone dan N'Sync yang digilai banyak penggemar.
Namun, seiring berjalannya waktu tren musik bergeser. Ketenaran musik pop digantikan oleh genre lain seperti rock dan indie. Kepopuleran boyband pun meredup sehingga tidak banyak muncul grup-grup baru.
"Pada 2000an, pop muncul lagi ke permukaan, ditandai oleh One Direction dan kemunculan kembali Take That," ujar dia.
Menurut Keating, selama musik yang disajikan untuk pendengar memang berkualitas, tentu selalu ada jalan bagi boyband untuk sukses.
Itulah alasannya grup beranggotakan Ronan Keating, Keith Duffy, Mikey Graham dan Shane Lynch tetap mempersembahkan lagu-lagu baru yang dirilis dalam album beberapa tahun terakhir, seperti Brother (2010) dan BZ20 (2013). Mereka berharap karya baru itu dapat dinikmati pendengar musik dari generasi muda.
Besok malam, Keating, Duffy, Graham dan Lynch yang terakhir kali tiba di Indonesia 18 tahun silam akan menghibur penggemar di Istora Senayan, Jakarta. Mereka akan membawakan lebih dari 22 lagu yang merupakan kombinasi hits lawas dan lagu-lagu baru Boyzone.
"Bersiaplah untuk menari dan menyanyi serta rasakan malam yang indah," imbuh Lynch.
"90an itu masa jaya musik pop," ujar Ronan Keating dalam jumpa media di Jakarta, Kamis petang.
Itulah yang membuat pesatnya perkembangan grup, baik itu boyband maupun girlband di industri musik, sebut saja Spice Girls, Backstreet Boys, Boyzone dan N'Sync yang digilai banyak penggemar.
Namun, seiring berjalannya waktu tren musik bergeser. Ketenaran musik pop digantikan oleh genre lain seperti rock dan indie. Kepopuleran boyband pun meredup sehingga tidak banyak muncul grup-grup baru.
"Pada 2000an, pop muncul lagi ke permukaan, ditandai oleh One Direction dan kemunculan kembali Take That," ujar dia.
Menurut Keating, selama musik yang disajikan untuk pendengar memang berkualitas, tentu selalu ada jalan bagi boyband untuk sukses.
Itulah alasannya grup beranggotakan Ronan Keating, Keith Duffy, Mikey Graham dan Shane Lynch tetap mempersembahkan lagu-lagu baru yang dirilis dalam album beberapa tahun terakhir, seperti Brother (2010) dan BZ20 (2013). Mereka berharap karya baru itu dapat dinikmati pendengar musik dari generasi muda.
Besok malam, Keating, Duffy, Graham dan Lynch yang terakhir kali tiba di Indonesia 18 tahun silam akan menghibur penggemar di Istora Senayan, Jakarta. Mereka akan membawakan lebih dari 22 lagu yang merupakan kombinasi hits lawas dan lagu-lagu baru Boyzone.
"Bersiaplah untuk menari dan menyanyi serta rasakan malam yang indah," imbuh Lynch.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: