Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup menguat sebesar 20,45 poin atau 0,39 persen menjadi 5.313,20.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 5,06 poin (0,55 persen) menjadi 927,39.

"Setelah sempat bergerak mendatar, menjelang penutupan perdagangan IHSG bangkit bergerak menguat menyusul peningkatan outlook peringkat utang Indonesia menjadi positif dari sebelumnya stabil oleh lembaga pemeringkat S&P," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta.

Menurut dia, peningkatan outlook peringkat utang Indonesia itu dapat membuka peluang IHSG BEI untuk kembali melanjutkan pergerakannya. Kendati demikian, sentimen terhadap peringkat S&P itu hanya bersifat jangka pendek.

"IHSG naik wajar karena sentimen itu. Tetapi, karena peningkatan dari S&P itu bukan investment grade, sepertinya pengaruhnya tidak bakal besar," katanya.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan kenaikan IHSG BEI juga salah satunya ditopang oleh saham-saham yang bergerak di sektor konstruksi, seiring dengan mulai cairnya belanja pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur pada kuartal II tahun ini.

"Kami melihat secara teknikal dan dari segi fundamental, sentimen sektor konstruksi terutama BUMN sudah menemui titik balik untuk tren jangka menengah menjadi lebih positif," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 230.934 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,14 miliar lembar saham senilai Rp4,83 triliun. Sebanyak 148 saham bergerak naik, dan 138 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 107 saham.

Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng ditutup melemah 61,33 poin (0,22 persen) ke level 27.523,72, indeks Nikkei naik 6,31 poin (0,03 persen) ke level 20.202,87 dan Straits Times menguat 0,18 poin (0,01 persen) ke posisi 3.439,86.