Disperindag Jabar telusuri temuan beras sintetis
20 Mei 2015 05:03 WIB
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Pemerintah Kota Bekasi, TNI dan Kepolisian meninjau salah satu agen beras di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/15). Peninjauan tersebut dilakukan untuk keperluan pengambilan sample yang diduga beras bercampur bahan sintetis jenis sentra ramos yang dijual karena adanya temuan dari pedagang nasi uduk dan bubur di wilayah sekitar. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Bandung (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat akan segera melakukan penelusuran dari temuan adanya sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi.
"Kami kaget karena beras plastik ditemukan di Bekasi Timur dan kami akan segera melakukan penelusuran dari temuan tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan, di Bandung, Selasa.
Menurut dia, dengan adanya temuan beras sintetis di Jawa Barat maka masyarakat diimbau agar waspada dan diminta segera melapor jika menemukan beras tiruan tersebut.
"Kami bersyukur sudah diketemukan. Sehingga ini artinya sudah tertangkap dan ketahuan, jadi bisa kami telusuri," ujarnya.
Pihaknya mengaku menerima informasi soal beras sintetis di Bekasi tersebut dari media sosial.
"Kemudian kami berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan beras itu," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian mengingat keberadaan beras sintetis akan sangat merugikan konsumen.
"Konsumen perlu dilindungi. Beras kok dicampur plastik. Kan, plastik barang tidak boleh dikonsumsi karena akan sangat berbahaya kepada kesehatan," kata dia.
Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, menutup sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, Selasa, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya.
"Dari kios itu, kita juga mengamankan seorang penjualnya bernama Sembiring beserta empat orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Gatot Suyanto, di Bekasi.
Menurut dia, temuan beras tersebut bermula dari laporan seorang warga dan sejumlah kabar yang ditayangkan melalui media sosial Facebook dan Instagram.
"Penutupan kios ini merupakan tindak lanjut laporan masyarakat yang merasa dirugikan dengan peredaran beras tersebut," katanya.
Menurutnya, ada dugaan peredaran beras terkontaminasi bahan sintetis, sehingga pihaknya langsung menelusuri kasus itu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mutiara Gading, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
"Kami kaget karena beras plastik ditemukan di Bekasi Timur dan kami akan segera melakukan penelusuran dari temuan tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan, di Bandung, Selasa.
Menurut dia, dengan adanya temuan beras sintetis di Jawa Barat maka masyarakat diimbau agar waspada dan diminta segera melapor jika menemukan beras tiruan tersebut.
"Kami bersyukur sudah diketemukan. Sehingga ini artinya sudah tertangkap dan ketahuan, jadi bisa kami telusuri," ujarnya.
Pihaknya mengaku menerima informasi soal beras sintetis di Bekasi tersebut dari media sosial.
"Kemudian kami berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan untuk mencari tahu keberadaan beras itu," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian mengingat keberadaan beras sintetis akan sangat merugikan konsumen.
"Konsumen perlu dilindungi. Beras kok dicampur plastik. Kan, plastik barang tidak boleh dikonsumsi karena akan sangat berbahaya kepada kesehatan," kata dia.
Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, menutup sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, Selasa, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya.
"Dari kios itu, kita juga mengamankan seorang penjualnya bernama Sembiring beserta empat orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Gatot Suyanto, di Bekasi.
Menurut dia, temuan beras tersebut bermula dari laporan seorang warga dan sejumlah kabar yang ditayangkan melalui media sosial Facebook dan Instagram.
"Penutupan kios ini merupakan tindak lanjut laporan masyarakat yang merasa dirugikan dengan peredaran beras tersebut," katanya.
Menurutnya, ada dugaan peredaran beras terkontaminasi bahan sintetis, sehingga pihaknya langsung menelusuri kasus itu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mutiara Gading, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: