#BeraniMencoba di Harkitnas, menginspirasi anak muda
19 Mei 2015 23:55 WIB
Peluncuran re:On volume 13 sekaligus dua buku lepas karya Annisa Nisfihani dan Is Yuniarto di sela-sela kegiatan re:On Convention 2015 di Margo City, Depok, April 2015. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah video inspiratif diluncurkan re:ON Comics, majalah kompilasi komik karya komikus lokal, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2015, untuk mendorong kebangkitan industri kreatif Indonesia dan semangat berkarya.
Penggagas video itu yang juga pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, dengan hashtag #BeraniMencoba, suatu pesan ingin disampaikan kepada generasi muda agar jangan takut untuk mencoba berkarya walaupun dihadang dengan segala rintangan dan keterbatasan yang ada.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik yang dapat ditonton di laman beranimencoba.com itu, ada tiga komikus yang berbagi pengalaman keseharian yang mereka hadapi dalam menghasilkan karya-karya mereka, yaitu Annisa Nisfihani (komikus asal Tenggarong, Kalimantan Timur), Is Yuniarto (komikus dari Surabaya) dan C. Suryo Laksono (komikus dari Jakarta).
Menurut Yudha, majalahnya ingin memberikan semangat kepada generasi muda Indonesia terutama yang mengejar cita-cita menjadi komikus agar tidak boleh berhenti berkarya meski menghadapi banyak hambatan.
"Kami ingin mencoba memberikan inspirasi pada generasi muda kita agar tidak mudah menyerah dan jangan bermental serba instan," katanya.
"Jika kita menemui berbagai rintangan dan halangan, jangan khawatir karena kita tidak sendiri. Banyak sekali komikus kita di dalam negeri yang mengalaminya, namun dengan segala upaya dan semangat berkarya akhirnya mereka mampu membuahkan prestasi yang membanggakan," tambah Chris Lie, editor in-chief majalah itu.
Dalam salah satu kisah di video itu, Annisa Nisfihani, penulis komik "Me vs Big Slacker Baby" asal Kalimantan Timur mengatakan kisah sedihnya saat berhadapan dengan kondisi di daerahnya yang seringkali mati lampu.
"Dalam seminggu bisa tiga kali mati lampu dan cukup lama. Tapi saya tidak mau berhenti berkarya membuat komik dengan semua kendala itu, meski harus menggambar di bawah cahaya lampu tempel," katanya.
Penulis komik Ramayana modern "The Grand Legend Ramaya", Is Yuniarto dari Surabaya, mengungkapkan menjadi komikus adalah impiannya yang menjadi kenyataan meski menghadapi berbagai kesulitan. Pria yang telah menikah dan memiliki satu anak ini juga senang jika dapat mengajarkan ilustrasi atau komik ke orang lain.
"Kenapa saya suka mengajar? Karena saya percaya dengan mengajar orang lain maka sebetulnya saya juga belajar dan mengasah skill interpersonal saya," kata Is yang juga membuka tempat kursus menggambar di rumahnya.
Penggagas video itu yang juga pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, dengan hashtag #BeraniMencoba, suatu pesan ingin disampaikan kepada generasi muda agar jangan takut untuk mencoba berkarya walaupun dihadang dengan segala rintangan dan keterbatasan yang ada.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik yang dapat ditonton di laman beranimencoba.com itu, ada tiga komikus yang berbagi pengalaman keseharian yang mereka hadapi dalam menghasilkan karya-karya mereka, yaitu Annisa Nisfihani (komikus asal Tenggarong, Kalimantan Timur), Is Yuniarto (komikus dari Surabaya) dan C. Suryo Laksono (komikus dari Jakarta).
Menurut Yudha, majalahnya ingin memberikan semangat kepada generasi muda Indonesia terutama yang mengejar cita-cita menjadi komikus agar tidak boleh berhenti berkarya meski menghadapi banyak hambatan.
"Kami ingin mencoba memberikan inspirasi pada generasi muda kita agar tidak mudah menyerah dan jangan bermental serba instan," katanya.
"Jika kita menemui berbagai rintangan dan halangan, jangan khawatir karena kita tidak sendiri. Banyak sekali komikus kita di dalam negeri yang mengalaminya, namun dengan segala upaya dan semangat berkarya akhirnya mereka mampu membuahkan prestasi yang membanggakan," tambah Chris Lie, editor in-chief majalah itu.
Dalam salah satu kisah di video itu, Annisa Nisfihani, penulis komik "Me vs Big Slacker Baby" asal Kalimantan Timur mengatakan kisah sedihnya saat berhadapan dengan kondisi di daerahnya yang seringkali mati lampu.
"Dalam seminggu bisa tiga kali mati lampu dan cukup lama. Tapi saya tidak mau berhenti berkarya membuat komik dengan semua kendala itu, meski harus menggambar di bawah cahaya lampu tempel," katanya.
Penulis komik Ramayana modern "The Grand Legend Ramaya", Is Yuniarto dari Surabaya, mengungkapkan menjadi komikus adalah impiannya yang menjadi kenyataan meski menghadapi berbagai kesulitan. Pria yang telah menikah dan memiliki satu anak ini juga senang jika dapat mengajarkan ilustrasi atau komik ke orang lain.
"Kenapa saya suka mengajar? Karena saya percaya dengan mengajar orang lain maka sebetulnya saya juga belajar dan mengasah skill interpersonal saya," kata Is yang juga membuka tempat kursus menggambar di rumahnya.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: