Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 26 poin menjadi Rp13.172 per dolar AS dibandingkan posisi terakhir kemarin Rp13.146 per dolar AS.
"Rupiah kembali bergerak melemah setelah sempat bergerak cenderung positif pada pekan lalu," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Menurut dia, nilai tukar rupiah mengalami koreksi setelah kepala bank sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) di beberapa negara bagian mengemukakan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Juni.
"Munculnya sentimen dari The Fed itu cukup membuat rupiah bergejolak dan dikhawatirkan akan terjadi penurunan lanjutan," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan nilai tukar rupiah kembali tertekan seperti mata uang lain di kawasan Asia setelah dolar AS menguat, antara lain dipicu oleh kekhawatiran terhadap masalah utang Yunani.
"Pelaku pasar kembali khawatir atas Yunani yang bisa berujung pada keluarnya dari zona Euro," katanya.
Pergerakan rupiah, ia melanjutkan, juga akan mendapat pengaruh dari pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), yang diperkirakan tetap di level 7,5 persen.
Ia mengatakan pemangkasan BI rate bukan tidak mungkin dilakukan oleh Bank Indonesia dan situasi itu dapat menambah tekanan terhadap rupiah.
Rupiah melemah menjadi Rp13.172 per dolar AS
19 Mei 2015 11:08 WIB
Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi Rp13.172 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: