Bakauheni, Lampung, (ANTARA News) - Sekitar seratus penumpang dievakuasi dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Mufidah yang mengalami mati mesin (blackout) setelah 10 jam terapung-apung di tengah laut dan satu penumpang meninggal dunia.

Berdasarkan laporan berita acara dari Nahkoda KMP Mufida Kelik Handaka, Senin, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Minggu (17/5) malam sekitar pukul 22.20 WIB yang akan bertolak ke Pelabuhan Merak, Banten.

Namun, saat sampai perairan Sangiang barat kapal mengalami mati mesin (blackout), dan pada Senin (18/5) pagi sekitar pukul 06.35 WIB mendapat informasi dari penumpang bahwa ada salah satu penumpang meninggal dunia di dalam mobil.

Ia menyebutkan, penumpang tersebut atas nama Abu Jamin Yusuf (59) warga Palembang yang sebelumnya diduga menderita serangan jantung.

Kapal baru sandar di dermaga I Bakauheni sekitar pukul 08.25 WIB setelah ditarik menggunakan tugboat. Setelah tiba di dermaga, penumpang langsung dievakuasi dan berikutnya berikut baru mengeluarkan kendaraan.

Selanjutnya penumpang dipindahkan ke KMP Trimas Laila untuk melanjutkan perjalanan ke Merak, Banten.

Berdasarkan data, yang dihimpun kapal tersebut mengangkut 97 orang penumpang dan 126 kendaraan berbagai jenis yang terapung-apung semalaman.

Selain itu, sedianya kapal tersebut dari perairan Sangiang barat akan ditarik menuju Merak, Banten, namun tali putus karena tingginya gelombang sehingga ditarik kembali ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.