Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku belum mengetahui apa pun kabar pemanggilannya oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait rekomendasi calon wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kota ini Desember 2015.

"Saya belum tahu pemanggilan itu, dan justru tidak tahu," ujarnya singkat kepada wartawan yang menanyainya soal jaminan akan diusung kembali PDI Perjuangan.

Tri Rismaharini bersama empat calon petahana calon kepala daerah di lima kabupaten/kota di Jawa Timur dipastikan tak perlu mengikuti seleksi calon bupati/wali kota karena dinilai berhasil selama menjadi pemimpin.

Empat calon petahana lainnya adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Bupati Kediri Haryanti Soetrisno, dan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini enggan berkomentar lebih jauh dan memilih pergi menjauhi wartawan.

"Saya tidak tahu apa pun," ucapnya singkat sembari pergi menuju mobil dinasnya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser yang mendampingi Rismaharini juga meminta wartawan untuk tidak bertanya seputar calon wali kota.

"Sudah, jangan tanya itu," katanya sembari meminta untuk tidak mengikuti wali kota hingga ke mobil.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memastikan partainya menjamin Rismaharini diusung kembali dalam Pilkada Surabaya.

"Ibu Rismaharini termasuk satu di antara lima kepala daerah petahana di Jawa Timur yang sesuai keinginan partai dan dinilai mampu melaksanakan tugas kerakyatannya," jelas Hasto, akhir pekan lalu.

Hasto menjelaskan, kelima kepala daerah petahana itu bahkan diberi kesempatan tidak mengikuti tes uji kelayakan dan kepatutan bersama bakal calon kepala daerah lainnya di Kantor DPD PDIP Jatim, melainkan langsung di hadapan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.