Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan bahwa Indonesia akan membantu pengungsi yang menghadapi kesulitan di laut, namun menolak jika perahu mereka mendarat di wilayah Indonesia.
"Diusahakan tidak masuk ke wilayah kita. Kalau masuk ke wilayah kita akan memunculkan persoalan sosial," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Dalam beberapa waktu terakhir Suku Rohingya dari Myanmar meninggalkan negaranya karena konflik sosial politik.
Moeldoko menyebutkan sepanjang mereka melintas di Selat Malaka, kalau mereka ada kesulitan di laut, maka TNI wajib membantu.
"Kalau ada sulit air atau makanan kita bantu, karena ini terkait human (kemanusiaan), tapi kalau mereka masuk wilayah kita, maka tugas TNI untuk menjaga kedaulatan," katanya.
Panglima mencontohkan pengungsi dari kawasan Timteng dengan tujuan Australia dan tertangkap di Indonesia yang kemudian menimbulkan masalah.
"Urus masyarakat Indonesia sendiri saja tidak mudah, jangan lagi dibebani persoalan ini," katanya.
Ketika ditanya kerja sama dengan UNHCR, Moeldoko mengatakan lebih tepat masalah itu menjadi urusan Kemenlu.
"Tugas Panglima bagaimana menjaga agar wilayah itu tidak bisa dimasuki," katanya.
Panglima TNI menyebutkan cukup banyak suku Rohingya yang keluar dari negaranya.
"Kalau kita buka akses, akan ada eksodus ke sini," katanya.
Ketika ditanya pengungsi yang sudah telanjur mendarat di Aceh, Panglima menyatakan masalah itu kewenangan Kemenlu.
"Itu domain ibu menteri, saya gak mau jawab," katanya.
TNI bantu pengungsi tapi tolak pendaratan
15 Mei 2015 21:38 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: