Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian Indonesia akan mengirim dua personel Identifikasi Korban Bencana Disaster (DVI) ke Nepal untuk membantu identifikasi korban tewas akibat bencana gempa bumi di negara tersebut.

"Mereka akan berada di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri untuk bergabung dengan tim lain di Nepal. Mereka akan mengidentifikasi korban tewas dan mencari WNI hilang di Nepal," kata pejabat Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Krisna Murti, di Jakarta, Rabu.

Dua personel tersebut yakni Komisaris Polisi Eko Yunianto (Polda Sulawesi Selatan) dan Komisaris Polisi M Faizal (Polda Kepulauan Riau). Keduanya merupakan dokter spesialis forensik.

Baik kedua polisi dokter itu diketahui memiliki kemampuan dalam bidang identifikasi forensik. Identifikasi itu bisa didapat dari data primer berupa sidik jari, data gigi dan DNA. Selain dari data primer, identifikasi juga bisa didapat dari data sekunder yang berupa ciri-ciri medis dan pencocokan properti yang melekat di tubuh.

Mereka akan bergabung dengan tim Indonesia yang telah berada di Nepal. Mereka juga akan bahu-membahu dengan kolega internasional mereka di sana, untuk misi kemanusiaan penanggulangan bencana gempa Nepal.


Selain itu, tim ini akan berupaya menemukan tiga WNI yang masih hilang yakni Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat. Ketiganya diketahui melakukan pendakian di Gunung Everest pada saat bencana terjadi.

"Tim DVI dibekali data antemortem milik tiga WNI yang masih hilang," katanya.