Pemukulan wartawan, Bupati Biak Numfor berencana bertemu insan pers
13 Mei 2015 11:51 WIB
Komunitas wartawan Jayapura dari berbagai organisasi pers menggelar aksi demo damai di Taman Imbi, Kota Jayapura, Papua, Senin (11/5). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap rekan mereka, Viktor Palembangan, wartawan harian Cenderawasih Pos perwakilan Kabupaten Biak Numfor yang diduga dipukul oleh penguasa setempat pada Sabtu (9/5) sore. (ANTARA FOTO/Alfian Rumagit/ss/pras/15)
Jayapura (ANTARA News) - Bupati Biak Numfor Thomas Alfa Edison Ondy berencana bertemu dengan insan pers terkait dugaan pemukulan yang dilakukannya kepada jurnalis Cenderawasih Pos Fiktor Palembangan yang dilakukannya pada Sabtu (9/5) sekitar pukul 15.00 WIT.
"Beliau (Bupati Thomas Ondy) meminta maaf terkait pemukulan itu. Dan kami akan mengupayakan untuk suatu pertemuan dengan insan pers agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan bijak," kata Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Biak Numfor Agus Filma saat berada di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Terkait keberadaanya di Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua, Filma mengatakan bahwa dirinya mendapat mandat dari Bupati Thomas Ondy untuk membuka ruang komunikasi dengan pemimpin redaksi Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos dan para pemimpin organisasi pers.
"Selasa (12/5) siang saya sudah ke Cepos (Cendrawasih Pos) dan bertemu dengan pemimpin redaksi dan salah satu redakturnya, Yonathan dan Agung. Dalam pertemuan itu saya mengantarkan surat permintaan maaf Bupati yang ditujukan kepada Cepos. Kemudian, saya bertemu juga dengan sejumlah rekan-rekan wartawan," katanya.
Dalam surat yang bertanggal 11 Mei 2015 dengan nomor 480/344, perihal permintaan maaf atas kasus pemukulan saudara Fiktor Palembangan yang ditujukan kepada pemimpin redaksi Cepos, Filma mengatakan surat tersebut juga sudah ditembuskan kepada sejumlah pihak seperti ke Gubernur Papua, Kapolda Papua, Polres Biak Numfor, PWI Papua, AJI Papua, IJTI Papua dan JJI atau IJN Papua serta ke PWI cabang Biak.
"Intinya kedatangan saya ke Jayapura untuk membuka ruang diskusi atau dialog agar permasalahan ini bisa disikapi secara bijaksana. Karena saat kejadian kondisi Bupati Thomas Ondy kelelahan karena padatnya kegiatan dan membuat emosi tidak terkendali sehingga melakukan tindakan pemukulan," katanya.
Dia menjelaskan sebagai bentuk penyesalan Bupati Thomas Ondy atas tindakan tersebut, maka pihaknya menyatakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh insan pers di manapun berada.
"Hal ini juga sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki dan membangun hubungan yang harmonis, dengan media massa selaku mitra kerja pemerintah," katanya.
Mantan Camat Biak Timur itu juga menegaskan setelah pulang ke Biak Numfor, ia akan segera melaporkan kepada Bupati Thomas Ondy perihal pertemuan dengan Pimred Cepos dan insan pers di Jayapura.
"Dan segera mengupayakan agar ada pertemuan dengan saudara Fiktor Palembangan dan redaksinya serta dengan insan pers," katanya.
Sebelumnya, Fiktor Palembangan wartawan Cenderawasih Pos perwakilan Kabupaten Biak Numfor dianiaya Bupati setempat pada Sabtu (9/5) sore.
Akibat peristiwa pemukulan ini, seratusan jurnalis yang berada di Papua melakukan unjuk rasa menuntut keadilan atas tindak premanisme yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
"Beliau (Bupati Thomas Ondy) meminta maaf terkait pemukulan itu. Dan kami akan mengupayakan untuk suatu pertemuan dengan insan pers agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan bijak," kata Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Biak Numfor Agus Filma saat berada di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Terkait keberadaanya di Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua, Filma mengatakan bahwa dirinya mendapat mandat dari Bupati Thomas Ondy untuk membuka ruang komunikasi dengan pemimpin redaksi Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos dan para pemimpin organisasi pers.
"Selasa (12/5) siang saya sudah ke Cepos (Cendrawasih Pos) dan bertemu dengan pemimpin redaksi dan salah satu redakturnya, Yonathan dan Agung. Dalam pertemuan itu saya mengantarkan surat permintaan maaf Bupati yang ditujukan kepada Cepos. Kemudian, saya bertemu juga dengan sejumlah rekan-rekan wartawan," katanya.
Dalam surat yang bertanggal 11 Mei 2015 dengan nomor 480/344, perihal permintaan maaf atas kasus pemukulan saudara Fiktor Palembangan yang ditujukan kepada pemimpin redaksi Cepos, Filma mengatakan surat tersebut juga sudah ditembuskan kepada sejumlah pihak seperti ke Gubernur Papua, Kapolda Papua, Polres Biak Numfor, PWI Papua, AJI Papua, IJTI Papua dan JJI atau IJN Papua serta ke PWI cabang Biak.
"Intinya kedatangan saya ke Jayapura untuk membuka ruang diskusi atau dialog agar permasalahan ini bisa disikapi secara bijaksana. Karena saat kejadian kondisi Bupati Thomas Ondy kelelahan karena padatnya kegiatan dan membuat emosi tidak terkendali sehingga melakukan tindakan pemukulan," katanya.
Dia menjelaskan sebagai bentuk penyesalan Bupati Thomas Ondy atas tindakan tersebut, maka pihaknya menyatakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh insan pers di manapun berada.
"Hal ini juga sekaligus sebagai upaya untuk memperbaiki dan membangun hubungan yang harmonis, dengan media massa selaku mitra kerja pemerintah," katanya.
Mantan Camat Biak Timur itu juga menegaskan setelah pulang ke Biak Numfor, ia akan segera melaporkan kepada Bupati Thomas Ondy perihal pertemuan dengan Pimred Cepos dan insan pers di Jayapura.
"Dan segera mengupayakan agar ada pertemuan dengan saudara Fiktor Palembangan dan redaksinya serta dengan insan pers," katanya.
Sebelumnya, Fiktor Palembangan wartawan Cenderawasih Pos perwakilan Kabupaten Biak Numfor dianiaya Bupati setempat pada Sabtu (9/5) sore.
Akibat peristiwa pemukulan ini, seratusan jurnalis yang berada di Papua melakukan unjuk rasa menuntut keadilan atas tindak premanisme yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: