Menag tegaskan Pramuka merevitalisasi madrasah
12 Mei 2015 20:59 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) berdialog dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adiyaksa Dault (kiri) pada upacara pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2015 di lapangan tembak Plempungan, Salaman, Magelang, Jateng, Selasa (12/5). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Gerakan Pramuka merupakan bagian penting dari proses pendidikan, sehingga kehadirannya dapat merivitalisasi madrasah sebagai tempat menuntut ilmu sekaligus membekali siswa dengan kecerdasan emosi dan spiritual.
"Kami akan terus mengupayakan penguatan Gerakan Pramuka sebagai bagian dari proses pendidikan di madrasah. Ini adalah salah satu cara bagaimana mengembangkan siswa-siswi kita," kata Lukman, seusai menghadiri pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2015 di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.
Menag mengatakan Pramuka memiliki kelebihan dalam menumbuhkan kecerdasan emosi dan spiritual siswa. Bagi dia, Pramuka menjadi modal dasar generasi muda dalam menumbuhkan nilai luhur atau akhlaqul karimah dan ikhtiar membangun karakter siswa.
Menurut politisi PPP itu, kecerdasan emosi dan spiritual perlu terus dikembangkan bagi siswa. Karena fakta di lapangan menunjukkan orang dengan kecerdasan emosi dan spiritual justru sering lebih sukses dari mereka yang sekedar cerdas secara inteligensi.
"Inilah perlunya keseimbangan pendidikan yang saling melengkapi dan saling mengisi," ujar dia.
Lukman juga mengatakan madrasah sebagai lembaga di bawah naungan Kementerian Agama kini semakin diminati atau kehadirannya tidak dipandang sebelah mata.
"Madrasah eksistensinya semakin membaik. Citra dan opini di publik semakin baik ditandai dengan animo orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke madrasah. Bahkan sejumlah madrasah sampai menolak siswa karena kapasitas kelasnya telah penuh," ucapnya.
Bagi Lukman, besarnya animo masyarakat itu menjadi tantangan Kemenag untuk terus membangun madrasah baik secara kuantitas dan kualitas.
"Kemenag butuh madrasah yang rasionya sesuai permintaan masyarakat, terutama mereka yang di daerah karena jumlahnya sangat timpang dibanding masyarakat yang menghendaki," tutunrya.
Maka, masih kata Lukman, perlu perhatian lebih bagi pengembangan madrasah terutama pengalokasian anggaran dengan lebih besar lagi.
"Kami akan terus mengupayakan penguatan Gerakan Pramuka sebagai bagian dari proses pendidikan di madrasah. Ini adalah salah satu cara bagaimana mengembangkan siswa-siswi kita," kata Lukman, seusai menghadiri pembukaan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2015 di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.
Menag mengatakan Pramuka memiliki kelebihan dalam menumbuhkan kecerdasan emosi dan spiritual siswa. Bagi dia, Pramuka menjadi modal dasar generasi muda dalam menumbuhkan nilai luhur atau akhlaqul karimah dan ikhtiar membangun karakter siswa.
Menurut politisi PPP itu, kecerdasan emosi dan spiritual perlu terus dikembangkan bagi siswa. Karena fakta di lapangan menunjukkan orang dengan kecerdasan emosi dan spiritual justru sering lebih sukses dari mereka yang sekedar cerdas secara inteligensi.
"Inilah perlunya keseimbangan pendidikan yang saling melengkapi dan saling mengisi," ujar dia.
Lukman juga mengatakan madrasah sebagai lembaga di bawah naungan Kementerian Agama kini semakin diminati atau kehadirannya tidak dipandang sebelah mata.
"Madrasah eksistensinya semakin membaik. Citra dan opini di publik semakin baik ditandai dengan animo orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke madrasah. Bahkan sejumlah madrasah sampai menolak siswa karena kapasitas kelasnya telah penuh," ucapnya.
Bagi Lukman, besarnya animo masyarakat itu menjadi tantangan Kemenag untuk terus membangun madrasah baik secara kuantitas dan kualitas.
"Kemenag butuh madrasah yang rasionya sesuai permintaan masyarakat, terutama mereka yang di daerah karena jumlahnya sangat timpang dibanding masyarakat yang menghendaki," tutunrya.
Maka, masih kata Lukman, perlu perhatian lebih bagi pengembangan madrasah terutama pengalokasian anggaran dengan lebih besar lagi.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: