Jakarta (ANTARA News) - Tersangka germo alias mucikari prostitusi artis, RA, mengungkapkan penyesalannya karena berkecimpung di bisnis pelacuran dengan melibatkan kalangan artis.


"Saya tahu saya salah, saya sangat menyesal," ujar RA, di Kantor Polres Jakarta Selatan, Senin. "Otomatis semua teman-teman dan sahabat akan menjauh setelah kasus ini," imbuhnya seraya terisak.



Dia ditangkap polisi yang menyamar akan menggunakan jasa pelayanan seks anak buahnya, artis yang berinisial AA, di satu hotel bintang lima, di Jakarta Selatan, Jumat malam lalu (8/5). Atas penangkapan dia sebagai germo itu, dia katakan keluarganya sangat malu.




Dia juga meminta maaf kepada keluarga, teman serta masyarakat atas bisnis prostitusi yang dilakoni sejak 2013. RA mengaku selama ini orangtuanya tidak mengetahui pekerjaannya sebagai mucikari.



"Saya masih dalam keadaan tertekan, shock, mereka baru tahu," ujar dia. Sejak 1998, RA menjalani profesi sebagai make up artist yang memberinya jalan mengenal beragam pesohor.



"Gaji make up artist dari Rp700.000-Rp1 juta," ujar pria pergelangan kaki kanannya ditato. Dia memang adalah penata rias.




Dari tarif prostitusi dipatok Rp80 juta-Rp200 juta sekali kencan tiga jam alias short time, RA mengambil keuntungan 20 persen.




Namun, dia menegaskan uang itu tidak pernah dipakai untuk membeli barang mewah, di antaranya mobil. Semuanya dipakai untuk membiayai kehidupan sehari-hari.




RA memiliki daftar 200 perempuan yang diduga terlibat dalam bisnis prostitusi yang berasal dari berbagai latar belakang, setengahnya adalah artis dan model.