Kuala Lumpur (ANTARA News) - Hampir 2.000 manusia perahu dari Myanmar dan Bangladesh telah diselamatkan atau berenang sampai pantai Malaysia dan Indonesia, kata pihak berwenang seperti dikutip AFP, sembari menegaskan kemungkinan jumlah manusia perahu yang terlunta-lunta di laut ini masih akan terus bertambah.
Rentetan kedatangan manusia perahu yang kebanyakan warga Rohingya dan Bangladesh itu terjadi setelah Thailand melakukan penggerebakan menyusul penemuan kuburan massal yang menyimpulkan adanya lingkaran penyelundup manusia di Asia Tenggara.
Ribuan warga miskin Muslim Rohingya yang tak diinginkan oleh pemerintah Myanmar itu dan warga Bangladesh nekad menembus lautan berbahaya dan menyusuri rute perdagangan manusia melalui Thailand untuk masuk Malaysia, Indonesia dan lainnya setiap tahun.
Polisi Malaysia mengatakan para penyelundup manusia membuang sekitar 1.000 migran yang lapar ke dalam laut dangkal di pantai Pulau Langkawi sejak Minggu.
Di Indonesia, menurut AFP, sebuah kapal ditemukan berlabuh di satu pantai dengan membawa sekitar 400 orang penumpang, sehari setelah penemuan 573 orang manusia perahu lainnya yang digambarkan dalam keadaan "sedih, lelah dan putus asa" setelah mengarungi lautan sebelum sampai di Aceh.
2.000 manusia perahu diselamatkan RI dan Malaysia
11 Mei 2015 15:41 WIB
Puluhan warga Rohingya (Myanmar) terdampar di Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh,dan dievakuasi menggunakan kapal nelayan ke Lampulo Banda Aceh, beberapa waktu lalu (ANTARA/AMPELSA)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: