Jakarta (ANTARA News) - Setelah menggelar Dog Does Disco sejak 2012, tahun ini Central Park Mall menghadirkan Dog Does Disco dengan tema Sakura.

"Tema kali ini yang kami angkat adalah sakura karena kami terinspirasi dari anjing-anjing jepang, selain itu, bulan ini memang sedang sakura dan kami ingin membawa tema tersebut ke Central Park," kata Silvyanti Dwi Ariati, Senior Marketing Communication Manager, di Jakarta, Minggu.


Jepang memiliki beberapa ras anjing asli, di antaranya Akita, Tosa Jepang, dan Ainu Jepang.

"Misi kami untuk mengumpul semua pecinta anjing untung saling bertemu, sharing, berkompetisi dan bahkan berdonasi," tambah dia.

Dog Does Disco merupakan acara tahunan Central Park Mall yang dihadirkan sejak tahun 2012 dengan tema dan konsep yang berbeda di setiap tahunnya.

Sebelumnya Setelah menghadirkan Dog Does Disco 'Easter Carnivale' pada tahun 2012, Dog Does Disco ' Wonderland' pada tahun 2013, dan Dog Does Disco 'Superheroes' pada tahun 2014.

Di dalam kegiatan itu terdapat berbagai kompetisi di mana para dog owner ditantang untuk menunjukan aksi kekompakan antara anjing dan pemiliknya dalam Dog Obedience Competition, Dog Eating Competition dan Dog Fashion Show yang dinilai oleh dewan juri terkemuka antara lain Wulan Guritno dan Ari Tulang.

"Senang dan bangga dapat ikut serta dalam kegiatan positif," kata Wulan Guritno.

Hal senada juga dikatakan Ari Tulang yang bangga telah berkontribusi menjadi juri sejak Dog Does Disco pertama.

"Saya akan melihat ikatan antara pemilik dan hewan dan kostum antara pemilik dan hewan," kata Ari Tulang.

Dalam Dog Fashion Show yang bertemakan It's a dog-walk, not a catwalk, para model dan anjing beraksi memperlihatkan hasil karya para desainer ternama Indonesia.

Untuk Dog Does Disco tahun ini, pengunjung dihibur berbagai kegiatan menarik, di antaranya penampilan spesial dari Marcel Siahaan. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat berbelanja di Dog Does Disco Pop-Up & Celebrity Market, berdonasi atau pun mengadopsi anjing.

"Acara ini tidak cuma senang-senang saja, tetapi juga bagian dari edukasi, ternyata begini cara mengadopsi anjing, ternyata ada anjing yang dianiaya, masyarakat jadi lebih peduli," ujar Doni Herdaru Tona, Packleader dari Animal Defender.