Palu (ANTARA News) - Kecelakaan terbakarnya kapal penarik tongkang (tugboat) di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 4 Mei 2014 secara keseluruahan menewaskan enam orang.

Kepala Polres Donggala AKBP Guntur yang dihubungi dari Palu, Sabtu, mengatakan saat kebakaran terjadi terdapat tiga korban tewas yang ditemukan di dalam kapal KSS 5 yang bersandar di pelabuhan Loli Oge.

Di dalam kapal yang baru berlabuh dari Samarinda tersebut terdapat delapan orang. Saat kebakaran terjadi, lima orang terjun ke laut untuk menyelamatkan diri, dan tiga orang terjebak di dalamnya.

Meski berhasil menceburkan diri ke laut, kelima orang tersebut mengalami luka bakar serius hingga 80 persen.

Sehari setelah kejadian, terdapat seorang korban meninggal di rumah sakit di Kota Palu.

Dua korban lagi meninggal selang beberapa hari setelah mendapatkan perawatan intensif di RS Anutapura Palu. "Korban terakhir bernama Ijrul meninggal Jumat (8/5) pagi," ujar Guntur.

Secara keseluruahan keenam korban yang meninggal dunia tersebut adalah Supriyanto, Viktor, Rizal, Hardi, Ansar dan Ijrul.

Guntur mengatakan saat ini terdapat satu orang yang masih dirawat di rumah sakit yang berjarak sekitar 20 km dari lokasi kejadian, dan satu korban lainnya telah dipulangkan karena tidak mengalami luka bakar serius.

Dia mengaku belum bisa menjelaskan penyebab kebakaran "tugboat" tersebut karena masih menjadi penyelidikan tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri di Makassar.

Pada Februari 2015, sebuah "tugboat" yang sedang bersadanr di pelabuhan Donggala juga mengalami ledakan yang menyebabkan seorang tewas karena terbakar.

Korban tewas adalah tukang las yang sedang bekerja di atas kapal itu.