Serangan buaya tewaskan satu nelayan di MTB
8 Mei 2015 21:45 WIB
ilustrasi Evakuasi Buaya Sitaan Petugas mengevakuasi buaya muara hasil sitaan ke taman konservasi milik Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (21/4). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Ambon (ANTARA News) - Serangan buaya ganas di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat kembali menewaskan seorang nelayan asal Desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan, menambah jumlah korban sejak peristiwa serupa terjadi beberapa tahun lalu menjadi 12 orang.
"Nelayan yang tewas mengenaskan ini diketahui bernama Melamenat Samangun yang saat ini telah dimakamkan," kata Kasatpol Air Polres MTB, AKP Jopy Tutupary ketika dihubungi dari Ambon, Jumat.
Ironisnya, serangan hewan pemangsa ini dilakukan pada siang hari ketika korban bersama tiga nelayan lain yang menggunakan perahu sedang mencari ikan di pesisir pantai Desa Latdalam.
Menurut Jopy, kondisi korban sangat mengenaskan karena bagian dada, perut, lengan dan kakinya putus dicabik predator mematikan tersebut.
"Sesuai laporan warga, tiga nelayan lainnya sempat mendengar teriakan minta tolong tetapi kejadiannya berlangsung begitu cepat dan korban diseret buaya sampai akhirnya ditemukan dalam kondisi tercabik-cabik," katanya.
Diperkirakan jumlah nelayan yang diserang buaya di Kabupaten MTB ini sudah mencapai 12 orang, dua di antaranya meninggal dunia sedangkan yang selamat harus mendapat ratusan jahitan di bekas gigitan.
Khusus untuk tahun 2015 ini, serangan hewan pemangsa tersebut sudah terjadi pada Bulan Februari, April dan pekan pertama Mei.
Korban serangan buaya sebelumnya, La Meo, masih menjalani perawatan di RSU Saumlaki.
Serangan terbanyak terjadi di kawasan teluk dalam perairan Saumlaki, tetapi kali ini terjadi di Desa Latdalam yang jaraknya agak berjauhan.
"Belum diketahui pasti apakah buaya yang sama menyerang nelayan di pesisir Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten MTB atau kemungkinan ada buaya lain," kata Jopy Tutupary.
"Nelayan yang tewas mengenaskan ini diketahui bernama Melamenat Samangun yang saat ini telah dimakamkan," kata Kasatpol Air Polres MTB, AKP Jopy Tutupary ketika dihubungi dari Ambon, Jumat.
Ironisnya, serangan hewan pemangsa ini dilakukan pada siang hari ketika korban bersama tiga nelayan lain yang menggunakan perahu sedang mencari ikan di pesisir pantai Desa Latdalam.
Menurut Jopy, kondisi korban sangat mengenaskan karena bagian dada, perut, lengan dan kakinya putus dicabik predator mematikan tersebut.
"Sesuai laporan warga, tiga nelayan lainnya sempat mendengar teriakan minta tolong tetapi kejadiannya berlangsung begitu cepat dan korban diseret buaya sampai akhirnya ditemukan dalam kondisi tercabik-cabik," katanya.
Diperkirakan jumlah nelayan yang diserang buaya di Kabupaten MTB ini sudah mencapai 12 orang, dua di antaranya meninggal dunia sedangkan yang selamat harus mendapat ratusan jahitan di bekas gigitan.
Khusus untuk tahun 2015 ini, serangan hewan pemangsa tersebut sudah terjadi pada Bulan Februari, April dan pekan pertama Mei.
Korban serangan buaya sebelumnya, La Meo, masih menjalani perawatan di RSU Saumlaki.
Serangan terbanyak terjadi di kawasan teluk dalam perairan Saumlaki, tetapi kali ini terjadi di Desa Latdalam yang jaraknya agak berjauhan.
"Belum diketahui pasti apakah buaya yang sama menyerang nelayan di pesisir Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten MTB atau kemungkinan ada buaya lain," kata Jopy Tutupary.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: