Teheran (ANTARA News) - Pemimpin Spiritual Iran Ali Khamenei pada Rabu (6/5) mencap pemboman pimpinan Arab Saudi terhadap kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, sebagai agresi yang tak bisa dibenarkan terhadap negeri itu, dan mencaci dukungan Washington.

"Pemerintah Arab Saudi sibuk membunuhi orang yang tak bersalah dan perempuan dan anak-anak di Yaman tanpa pembenaran apa pun dan hanya berdasarkan dalih bahwa rakyat Yaman tak menerima seseorang sebagai presiden," kata Khamenei, yang dikutip Press TV.

Amerika Serikat juga mendukung "kejahatan besar ini", dan pada saat yang sama mereka menuduh Iran --yang mengirim bantuan medis dan makanan buat rakyat Yaman, kata Khamenei.

Arab Saudi menuduh Iran mempersenjatai dan mendanai petempur Al-Houthi, tapi Teheran membantah tuduhan itu.

Rakyat Yaman "tak memerlukan senjata dari Iran sebab mereka menguasai semua pangkalan militer di negeri mereka", kata Khamenei sebagaimana diberitakan Xinhua.

Pemimpin Spiritual Iran tersebut menambahkan kebutuhan paling mendesak rakyat Yaman ialah bantuan kemanusiaan, yang tak bisa mereka terima akibat blokade yang diberlakukan atas negara itu.

Lebih dari 1.000 orang telah tewas dan 3.000 orang lagi cedera dalam pertempuran dan serangan udara, yang berawal pada penghujung Maret. Koalisi pimpinan Arab Saudi telah melancarkan serangan udara terhadap anggota Al-Houthi dan sekutu mereka --pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang dituduh mendukung petempur Al-Houthi untuk menggulingkan Hadi sejak 26 Maret, dengan tujuan memulihkan Pemerintah Yaman.

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi terus melancarkan pemboman terhadap kelompok Al-Houthi di Yaman kendati ada pengumuman pada akhir April untuk menghentikan semua serangan udara tersebut.

Namun koalisi pimpinan Arab Saudi, yang melancarkan serangan udara terhadap kelompok Al-Houthi dilaporkan sedang mempertimbangkan gencatan senjata di beberapa daerah guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke negara yang dirongrong konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubair mengatakan di dalam satu pernyataan serangan udara itu akan dihentikan untuk waktu tertentu guna memudahkan pengiriman bantuan buat rakyat Yaman.

Tapi ia memperingatkan anggota milisi Al-Houthi, yang didukung Iran, agar tidak melanggar gencatan senjata atau menghalangi pengiriman bantuan.

Pada Ahad (3/5), Kerajaan di Teluk itu membantah laporan media bahwa tentara non-Yaman dikerahkan ke Kota Pelabuhan Aden untuk memulai operasi darat di sana.

"Koalisi terus membantu anggota milisi Yaman memerangi anggota Al-Houthi," kata Juru Bicara bagi koalisi tersebut Ahmed Al-Asiri di dalam satu pernyataan, seperti dikutip Xinhua.

(C003)